"Papa!" pekik Albert senang melihat Aldiano, sang ayah pulang.
langsung saja Aldiano menggendong Albert yang kini berusia 4 tahun. Peluk dan cium Aldiano membuat Albert senang sambil meloncat-loncat, walaupun sudah di gendongan Aldiano, ia tetap berjingkrak kegirangan.
"Anak Papa, udah mam belum?"
Albert mengangguk. Aldiano memandang wajah Albert, wajah bekas tanda luka. Ia menghela nafas.
"Dasar perempuan toxic! sama anak kecil pun bisa-bisanya kau sakiti!"
Aldiano menahan sakit hatinya melihat wajah Albert yang tampan, namun tertutup bekas luka berwarna merah. Di peluknya Albert erat.
"Maafin Papa ya, sayang. Papa terlalu ceroboh jaga kamu."
Setelah beberapa menit Aldiano bermain dengan Albert, ia menyerahkan Albert ke tangan suster. langsung melangkah ke kamar bersiap membersihkan diri.
Malam mulai merayap menyelimuti kamar tidur Aldiano yang baru selesai mandi. Ponselnya bergetar tanda sebuah chat masuk.
"Mama," gumamnya sambil membuka chat dari Pamela.
"Kamu lagi ngapain Al?"
"Ba