Selesai makan, Sonia hendak menuruni mobil. Tetiba si lelaki menarik lengan Sonia. “Kamu kira semuanya sudah selesai?”
Sonia membalikkan kepalanya. “Apa lagi yang ingin kamu lakukan?”
“Temani aku makan sekarang atau cium aku. Setelah kamu cium, aku akan langsung melepaskanmu.” Wajah tampan Reza terlihat buram di bawah cahaya gelap. Kedua matanya malah kelihatan semakin tajam.
Sonia menatap Reza. Saat kedua pasang mata saling bertemu di bawah cahaya gelap ini, Sonia menggigit bibirnya sejenak. “Kamu pernah bilang akan memberiku waktu.”
“Aku tidak akan menyentuhmu di saat kamu mempertimbangkan hubungan kita. Tapi kamu mesti beri aku sedikit hadiah. Kalau tidak, mungkin aku juga tidak ada cara untuk bertahan hingga kamu selesai berpikir.” Reza tersenyum tipis. Dapat terdengar rasa keras kepala di dalam nada bicaranya.
Sonia kepikiran dengan sosok Reza yang sedang mengantre membeli makanan untuknya di bawah matahari terik. Dia pun mengangkat kepalanya, lalu berkata, “Sebentar saja.”
“Emm!”