“Kamu… kamu udah tahu ini sejak kapan?” tanya Ivy sambil menunjukkan kertas yang sedang ia pegang.
Mata Evan tak lepas dari wajah Ivy. Butuh beberapa detik sebelum ia menjawab.
“Aku dikasih tau hasil tes DNAnya, di hari yang sama saat sama kamu keluar dari ruang operasi dan dokter bilang kalau kamu keguguran,” jawab Evan pelan.
Ivy terdiam. Matanya menatap kosong ke arah kertas itu lagi, seolah melihat ulang semua yang sudah terjadi. Rasanya seperti ditampar oleh kenyataan yang masih menyisakan luka.
Evan menarik napas panjang, matanya menatap ke bawah sebelum akhirnya ia mulai bicara.
“Saya bukan orang yang terbiasa bercerita tentang perasaan saya. Tapi hari itu… hari waktu kamu selesai operasi, waktu dokter bilang kamu keguguran… itu hari yang benar-benar membuat saya tertampar,” ucap Evan pelan.
Ivy mendengarkan tanpa menyela.
Evan melanjutkan, suaranya pelan tapi bermakna dalam.
“Saya masih ingat jelas sat dokter baru keluar dari ruang operasi, wajahnya kelihatan seriu