author-banner
Simplyree
Simplyree
Author

Novels by Simplyree

Suamiku ternyata seorang Intel

Suamiku ternyata seorang Intel

Pernikahan Vita dan Arga telah berjalan satu tahun. Mereka belum memiliki anak karena keduanya sepakat menundanya hingga usia pernikahan menginjak dua tahun. Arga adalah suami yang penuh perhatian. Ia tidak pernah menuntut banyak hal, selalu mendengarkan keinginan Vita, dan hampir tak pernah menolak permintaannya. Namun, segalanya mulai berubah. Banyak kejadian kecil yang terjadi dan mulai mengusik pernikahan mereka. Vita yang curiga pun diam-diam mulai menyelediki suaminya sendiri. Namun Vita yang awalnya curiga Arga selingkuh dengan perempuan lain, kini mulai bertanya-tanya: siapa sebenarnya pria yang ia nikahi? Apakah Arga menyimpan perempuan lain? Atau... rahasianya jauh lebih besar dari yang pernah Vita bayangkan?
Read
Chapter: Kemana hilangnya?
Vita membuka matanya perlahan saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh wajahnya. Beberapa tetes air membasahi pipinya dan membuatnya terbangun dari tidurnya yang nyenyak."Huh... hujan?" gumamnya setengah sadar. Ia buru-buru bangkit dari sofa, tapi seketika menyadari sesuatu yang janggal. Ia saat ini berada di kamar sehingga tidak mungkin hujan akan membasahi dirinya. Dahi Vita berkerut. Ia menatap sekeliling, lalu mendesis pelan."Jangan-jangan..."Pandangannya langsung tertuju pada sosok laki-laki yang berdiri tak jauh darinya, memegang gelas kosong dengan sisa-sisa air menetes dari bibirnya."Iiiih, Abang! Nakal banget sih!" teriak Vita sambil bangkit dan memukul dada Desta dengan kesal."Aw! Sakit, tahu!" seru Desta sambil mundur cepat, menutupi dadanya dengan kedua tangan. "Udah, udah! Jangan dipukul terus, aku bisa memar!"Vita mendengus. "Rasain! Emang enak digangguin pas tidur? Ngapain sih nyiram aku segala?" tanya Vita sambil mengepalkan tangannya.Desta justru tertawa,
Last Updated: 2025-08-01
Chapter: Apa yang mereka cari?
Di dalam perjalanan pulang, Vita hanya diam sambil memandang jalanan. Entah mengapa firasatnya mengatakan kalau laki-laki asing tadi memanglah Arga. Namun ia juga bertanya-tanya mengapa suaminya berpakaian tak seperti biasanya?"Bang, menurutmu wajar ngga sih kalau Mas Arga dinas di luar kota tapi ngga boleh pegang hp sama sekali?" tanya Vita kepada Desta yang sedang fokus menyetir.Desta mengerutkan keningnya. "Kenapa kamu nanya gitu?" tanya balik Desta."Ya ngga papa sih, cuma aneh aja," balas Vita.Desta menghela napas pendek. "Jangan karena tadi kamu liat orang yang mirip suamimu di jalanan, terus kamu jadi curiga sama dia," saran Desta yang langsung membuat tubuh Vita membeku."Aku ngga curiga sama Mas Arga, aku cuma nanya pendapatnya abang," ucap Vita tidak mau mengaku kalau ia merasa ada yang janggal dengan suaminya. "Gini, lebih baik kamu tanya langsung aja sama Arga kalau dia udah pulang. Abang ngga mau ikut campur sama urusan rumah tangga kalian, kecuali dia KDRT," jelas De
Last Updated: 2025-07-31
Chapter: Halusinasi atau nyata?
Keesokan harinya Vita sudah diizinkan pulang oleh dokter karena kondisinya sudah membaik. Saat ini ia sudah berada di mobil bersama kakaknya."Kita berangkat sekarang ya," ucap Desta sambil menarik sabuk pengaman. "Iya," balas Vita. Ia menyandarkan punggungnya ke kursi.Mobil melaju perlahan dan mulai meninggalkan area rumah sakit. Vita mengedarkan pandangannya ke jalanan. Jalanan pagi tampak sibuk dengan aktivitas setiap manusia. Vita tersenyum melihatnya, tiba-tiba teringat dengan suaminya. Ia tidak sabar bahwa besok Arga akan pulang ke rumah.Mobil perlahan berhenti karena lampu merah. Pandangan Vita tetap mengarah ke jalanan. Tiba-tiba matanya menangkap sosok yang tak asing baginya. Seorang laki-laki dengan pakaian lusuh sedang duduk di depan sebuah ruko kosong."Mas Arga?" gumam Vita."Hah Arga? Mana Arga?" tanya Desta saat mendengar Vita memanggil nama suaminya.Vita tidak menjawab pertanyaan kakaknya. Ia memilih untuk tetap memperhatikan orang itu, takut kalau ia hanya berhalu
Last Updated: 2025-07-31
Chapter: Tetap waspada
"Kapan aku bisa pulang bang?" tanya Vita kepada desta. Sedari sadar entah sudah berapa kali ia menanyakan pertanyaan yang sama ke kakaknya itu, hingga Desta merasa kesal. "Sabar dulu, kata dokter kalau kondisi kamu membaik, besok kamu udah boleh pulang," jawab Desta mencoba tetap bersikap lembut. Vita mengangguk walaupun ia sudah bosan berada di dalam ruangan seharian. "Arga pergi ke luar kota berapa hari?" tanya desta yang seketika membuyarkan lamunan Vita.Vita menatap wajah kakaknya. "Katanya sih satu minggu. Kalau aku di sini udah lima hari, berarti dia pulangnya dua hari lagi," jawab Vita. Ia tersenyum senang karena akhirnya sebentar lagi ia bisa bertemu kembali dengan suaminya.Desta mengangguk, namun wajahnya menunjukkan kecemasan yang tak biasa. Hal itu tentunya membuat Vita merasa heran."Ada apa bang? Kenapa mukanya kayak gitu?" tanya Vita penasaran.Desta langsung menyentuh wajahnya dengan kedua tangan. "Kayak gitu gimana? Muka abang emang gini," jawab Arga tak paham den
Last Updated: 2025-07-29
Chapter: Siapa pelakunya?
Vita membuka matanya secara perlahan. Pandangannya masih kabur dan ia hanya bisa melihat langit-langit berwarna putih. "Aku dimana?" gumam Vita sambil menoleh ke samping. Ia lalu berusaha untuk bangun, namun tiba-tiba kepalanya terasa sakit. "Aw sakit banget," lirihnya sambil menyentuh kepalanya yang dibalut perban.Dengan sekuat tenaga ia mengubah posisinya menjadi duduk. Vita memandang sekeliling. Ruangan itu berwarna krem, dengan sofa abu-abu yang berada di sudut ruangan. Di meja yang berada di dekat jendela ia bisa melihat ada banyak buah-buahan.Tatapannya beralih ke dirinya sendiri. Ia langsung menyadari dirinya yang memakai baju berwarna biru muda dan kondisi tangan kanannya yang terpasang selang infus."Aku lagi di rumah sakit? Kok bisa?" Vita bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.Ia berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi, sehingga dirinya bisa berakhir di sini. Namun seberapa kuat ia mencoba, ingatannya hanya bisa berputar saat saat ia akan membukakan pintu untuk tamu.
Last Updated: 2025-07-29
Chapter: Kedatangan orang asing
"Enak," gumam Vita saat mencicipi seblak buatannya. Ia ingin mencoba melupakan perilah surat yang ditulis oleh Arga, dengan memasak makanan kesukaannya.Sebenarnya selama menikah ia memang sering ditinggal dinas oleh suaminya, namun baru kali ini Arga tidak berpamitan langsung kepadanya sehingga membuat hatinya tidak tenang.Vita mengecek ponselnya, tidak ada pesan apapun dari suaminya. Ia juga mengecek aplikasi Whatsapp dan menunjukkan kalau Arga terakhir kali aktif sekitar pukul lima sore."Ternyata kamu emang beneran ngga bisa dihubungi ya?" gumam Vita. Ia kemudian mulai menyantap seblak yang sudah tersaji di mangkok.Baru satu suapan masuk ke mulutnya, tiba tiba ingatan tentang awal ia mengenal Arga kembali berputar di kepalanya. Saat itu Vita masih kuliah, diakhir pekan ia dan teman-temannya terbiasa berkumpul entah di cafe ataupun tempat tongkrongan lain. Pada saat itu ada warung seblak yang baru saja buka dan berada di dekat kampus mereka. Mereka pun bersemangat mengunjungi war
Last Updated: 2025-07-28
Jejak Cinta Bersama CEO Di balik Pintu kamar

Jejak Cinta Bersama CEO Di balik Pintu kamar

Ivy tiba-tiba terbangun di ranjang yang sama dengan Evan, pria 30 tahun yang tak lain adalah CEO sekaligus pewaris tunggal sebuah konglomerasi keluarga ternama, setelah menghabiskan malam hari di bar bersama sahabatnya. Keluarga Evan yang mengetahui hal tersebut kemudian mendesak Ivy untuk menikahi Evan demi menjaga reputasi sang putra sehingga mau tidak mau, Ivy terpaksa menerimanya. Ia juga meyetujui kesepakatan rahasia yang diajukan Evan bahwa mereka akan berpura-pura menjadi pasangan suami istri yang romantis di hadapan banyak orang. Namun, sandiwara itu perlahan merasuk ke hati dan membuat Ivy kebingungan atas perasaannya sendiri.
Read
Chapter: Iritasi
“Saya berangkat ke kantor dulu ya. Nanti kita langsung pulang ke rumah setelah kerjaan saya selesai,” ucap Evan. Saat ini mereka sedang berbicara di depan rumah Ivy, dengan Evan yang berada di dalam mobil, sementara Ivy yang sudah turun ke jalan. “Hah masa cepet banget?” protes Ivy tidak terima ia harus balik ke rumah lebih cepat.Evan tidak membalas, ia hanya menatap Ivy dengan tajam. Ivy yang diberikan tatapan seperti itu merasa risih. “Em… emangnya kamu nanti pulang jam berapa?” tanya Ivy hati-hati.Evan tampak berpikir sejenak. “Belum tahu. Kemungkinan sore,” jawabnya. “Kita ngga bisa pulang besok aja?” tanya Ivy dengan suara lirih. “Kenapa emang kalau kita pulang hari ini? Tinggal nurut aja ngga usah banyak protes! Saya berangkat sekarang,” balas Evan. Tanda menunggu balasan dari istrinya, ia langsung melajukan mobilnya dan meninggalkan area rumah, sekaligus Ivy yang terbengong. Setelah mobil Evan benar-benar menghilang dari pandangan, Ivy mengacak-acak rambutnya sendiri.
Last Updated: 2025-08-03
Chapter: Perbedaan sikap
"Besar banget," keluh Ivy sambil memandang baju yang ia kenakan. Karena gaun yang semalam ia kenakan sobek di tangan Evan, pagi ini ia terpaksa memakai baju pria itu yang tampak kebesaran di tubuhnya."Ngga papa, malah bagus kayak gini. Ayo kita turun, bunda sama ayah kayaknya udah nungguin kita buat sarapan," balas Evan sambil mengecup pipi Ivy.Ivy akhirnya mengangguk, ia kemudian mengambil tasnya sebelum beranjak keluar dari kamar.Benar yang Evan katakan, di ruang makan sudah duduk Ela dan Erwin yang sengaja menunggu mereka turun untuk sarapan bersama. "Kalian lama banget ngapain aja sih di kamar?" tanya Ela berpura-pura merajuk.Ivy tersenyum sambil ia melirik ke arah Evan yang langsung duduk di seberang Erwin. Ia pun ikut menarik kursi dan duduk di samping suaminya. "Kenapa kamu nanya gitu? Namanya juga suami istri, menurut kamu apa yang mereka lakuin di kamar pagi-pagi begini?" sela Erwin seolah menggoda anak dan menantunya.Ivy hanya tersenyum kaku membalas candaan ayah mert
Last Updated: 2025-08-02
Chapter: Permainan malam hari
Setelah acara selesai dan para tamu satu per satu berpamitan pulang, suasana rumah mulai sepi. Namun Ivy masih belum bisa beristirahat sepenuhnya. Ia masih harus menghadapi ibu mertuanya, Ela, yang sejak tadi terus membujuknya dan Evan untuk menginap.“Sekali-kali dong kalian nginep di sini, biar rumah bisa agak rame,” bujuk Ela sambil tersenyum, suaranya penuh harap. Ivy menoleh pada Evan yang tengah duduk di sofa dengan kepala tertunduk. Ia menimbang jawaban sebelum akhirnya berkata pelan, “Aku ikut Mas Evan aja maunya gimana.”Evan mengangkat wajah, ia menatap istrinya sejenak, lalu mengalihkan pandangan ke ibunya. “Kalau Bunda maunya begitu ya nggak apa-apa kita turutin. Tapi besok pagi kami harus langsung pulang, karena saya harus pergi ke kantor,” ucapnya datar.Wajah Ela langsung berseri. “Nah, gitu dong,” ucapnya senang. Tapi ekspresinya segera berubah saat matanya kembali menatap anak lelakinya. “Eh, tapi kamu kenapa sih kalau di rumah ngomongnya formal banget? Pake ‘saya-sa
Last Updated: 2025-08-01
Chapter: Hadiah istimewa
Mobil perlahan berhenti di halaman parkiran rumah yang sudah dipenuhi oleh deretan mobil para tamu. Keduanya kemudian melangkah masuk ke dalam rumah tempat acara akan dilaksanakan.Ivy sempat tertegun. Matanya menyapu ruangan yang telah dihias dengan lampu gantung kristal dan bunga-bunga di setiap sudut. Tamu-tamu berdandan rapi, suara percakapan dan tawa terdengar samar bercampur musik lembut yang mengalun dari sudut ruangan.“Lihat tuh, siapa yang datang?”Ivy spontan menoleh ke arah sumber suara. Seorang wanita paruh baya berbalut kebaya merah delima menunjuk ke arahnya dan Evan. Beberapa tamu di sekitarnya ikut menoleh, membuat Ivy merasa sedikit canggung.Ia menampilkan senyum kaku, tidak tahu harus membalas dengan cara apa.“Ayo, kita ke sana,” bisik Evan lembut di telinganya. Ia lalu menuntun Ivy menuju meja paling depan, tempat wanita itu berada.“Selamat malam, Tante. Ini Ivy, istriku,” ucap Evan sambil sedikit menunduk hormat.Wanita itu menyambut dengan senyum ramah dan men
Last Updated: 2025-07-31
Chapter: Orang yang sama
"Kenapa harus dia?" tanya Evan dengan tajam."Aku juga awalnya ngga tahu kalau manajer di sini ternyata dia," jawab Ivy dengan hati-hati.Setelah itu hening. Evan tidak membalas lagi. Ia memandang ke arah toko yang tampak sepi. Wajahnya menyiratkan kekesalan yang tak biasa. "Waktu kamu tahu dia ada di sini kenapa kamu ngga langsung pergi? Kenapa kamu tetap mau beli kado di sini? Emangnya ngga ada tempat lain lagi?" tanyanya menggebu-gebu. Ivy yang diberikan pertanyaan beruntun itu hanya bisa diam. Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Evan ada benarnya juga. Sehingga apapun yang akan ia katakan sepertinya tak ada gunanya. "Ngga bisa jawab kan? Itu artinya kamu emang cuma beralasan pengin ketemu dia, padahal masih banyak tempat lain di dunia ini yang jual kado," lanjut Evan."Ngga gitu, ak-" "Cukup! Jangan bicara lagi! Biar saya aja yang ngambil pesanan kamu, kamu duduk diam di sini, jangan pergi kemana-mana!" perintah Evan dengan tegas. Ia merasa tidak butuh pembelaan apapun dari ist
Last Updated: 2025-07-29
Chapter: Pelayanan terbaik
Ivy melirik Evan yang duduk di sampingnya dengan takut. Pria itu belum juga menjalankan mobilnya padahal mereka sudah masuk ke dalam mobil sepuluh menit yang lalu. Evan juga hanya menatap ke arah depan tanpa berkata apapun.“Ekhem. Kita kapan mau pergi dari sini?” tanya Ivy pelan.Evan masih tetap diam. Ivy benar-benar tidak tahu isi pikiran pria itu dan apa yang harus ia lakukan saat ini.“Kamu marah gara-gara tadi? Aku ngga beneran suka sama Andre kok, aku tadi Cuma bercanda,” ucap Ivy. Namun pria itu masih terdiam.“Aku serius, aku ngga mungkin suka sama dia. Aku kan udah nikah sama kamu.” “Bicara dong jangan diem aja. Kalau kayak gini aku gatau ma-“ Ucapan Ivy terhenti karena tiba-tiba saja Evan menempelkan bibirnya kepada bibir Ivy. Ivy begitu terkejut, ia memukul-mukul bahu Evan agar pria itu segera berhenti.“Kamu udah gila ya? Kalau ada yang liat gimana?!” seru Ivy sambil menoleh ke arah samping jendela. Ia takut kalau ada orang yang melihat perbuatan mereka.Evan tersenyum
Last Updated: 2025-07-27
You may also like
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status