"Mbak Shena, sial!"
BRAK!
Vidya membanting pintu kamarnya, membuat Arya yang terlelap tidur pun langsung terbangun mendengar suara keras itu.
Sang suami terlonjak kaget, memegangi dadanya sambil mengumpulkan kesadarannya.
"Heh, Vidya! Kamu kenapa lagi, sih, astaga? Pagi-pagi bikin ulah aja!" omel Arya pada istri mudanya.
Lagipula, siapa yang tidak kesal, sedang asik tidur malah diganggu. Vidya terlanjur kesal, Shena selalu saja melakukan berbagai cara untuk memancing emosinya.
"Kamu berisik banget sih, Mas! Aku kesal sama Mbak Shena!" keluh Vidya. Ia menyedekapkan kedua tangannya di depan dada sembari mendaratkan bokongnya di kasur.
Pria itu menautkan kedua alisnya. Saat nama Shena disebut di sela-sela kekesalan Vidya.
"Kenapa dengan Shena?" tanya Arya. Pria itu mengucek kedua matanya sambil mendekat ke arah istri mudanya.
"Dia menghina aku lagi, Mas! Kamu yang tegas dong, jadi suami. Tegur dia supaya nggak semena-mena sama orang! Kamu ini gimana sih!" Vidya menggerutu. Wanita itu men