Aulia datang ke kampus dengan malas. Tidak seperti biasanya, gadis itu terlihat murung karena temannya tahu Aulia selalu bersemangat jika ke kampus.
"Ayolah, Aulia. Jangan berpikir gila karena percaya pada orang seperti Vidya. Dia itu ular berbisa!" gumamnya.Dia masih kepikiran foto kebersamaan Ervan dengan kakak iparnya. Di parkiran, Aulia menatap sebuah mobil milik Ervan yang memasuki area kampus.Saat sosok Ervan keluar, Aulia buru-buru menghalau kegugupan dengan jantung berdebar-debar.Ervan melirik, pada sosok mahasiswi yang tengah berdiri dan tersenyum ke arahnya."Selamat pagi, Pak Ervan. Jangan lupa, jam awal Bapak yang mengajar," sapa Aulia. Gadis itu memang suka menyapa pada dosen yang mengajar di kelasnya. Bukan hanya Ervan saja, tetapi yang lainnya juga.Pria berusia matang itu mengangguk. Selain wajahnya yang tampan, dia dikenal ramah kepada siapa saja."Pagi, Aulia. Terima kasih sudah mengingatkan saya. Se