Seperti rencana mereka pagi tadi, Aulia dan Wina datang ke sebuah pusat perbelanjaan sore harinya untuk bersantai. Mereka datang ke food court.
Gerak-gerik dua gadis itu tak luput dari pengawasan Vidya yang tak jauh dari mereka. Dia ingin memantau Aulia, agar bisa mendapatkan informasi.
Aulia celingak-celinguk, bola matanya terus mengitari area di sekitarnya seperti ada yang dia cari.
"Kamu nyari apa sih, Aulia? Dari tadi celingukan melulu. Nggak pegal tuh, matamu?" tanya Wina sambil mengguncang pelan lengan sahabatnya.
Semula Aulia yang semangat, kini rasa semangatnya pudar lantaran Ervan belum terlihat di mall ini.
"Pak Ervan kok nggak ada, ya? Apa dia lagi di jalan?" Bukannya menjawab, Aulia justru bertanya.
Kurang lebih satu jam lamanya mereka menunggu di mall itu, akan tetapi dia tidak melihat Ervan sama sekali.
Wina menepuk keningnya. Susah sekali menghadapi Aulia yang sedang kasmaran pada seorang duda tampan yang mengajar di kelasnya.
"Astaga, Aulia ... aku kira kenapa. Udahlah