Aulia pura-pura tidak mendengarkan pertanyaan Sheira yang terus membahas Shena. Sengaja tidak ia bawa, karena perempuan itu pasti akan mengalihkan segalanya.
Dua wanita beda generasi itu turun dari taksi, Aulia mengumpulkan keberaniannya karena berkunjung ke rumah Ervan untuk kedua kalinya.
Mereka diam di depan pintu, sambil mengetuknya. Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya terlihat saat membuka pintu.
"Selamat siang, Tante," sapa Aulia. Memperlihatkan senyum manisnya pada Bu Rahayu.
Bu Rahayu mengangguk, dia melihat ke arah Sheira yang tengah tersenyum ke arahnya. "Eh ada Nak Sheira. Kebetulan kamu ke sini, Ergan pasti senang kamu datang," kata Bu Rahayu, mengulurkan tangan pada mereka berdua.
Sedari tadi, mata Aulia mencari-cari mobil Ervan yang tidak ada di garasi. Entah ada atau tidak. Bu Rahayu tidak mengerti, apa yang sedang dicari wanita di hadapannya ini.
"Mencari apa?" Bu Rahayu bertanya, kurang nyaman saja jika ada tamu yang sepertinya memperhatikan rumahnya.
Aulia t