Arya hanya diam. Ia tidak menjawab, bahkan tidak mengangkat wajahnya untuk menatap Vidya. Pria itu tampak tenggelam dalam penyesalan, dan Vidya memanfaatkan momen itu untuk mengendalikan situasi.
"Mas," lanjut Vidya, kali ini suaranya terdengar sedikit lebih tegas, "aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kalian. Tapi ... kalau memang sudah seperti ini, mungkin memang sudah waktunya kamu melepaskan Mbak Shena."
Arya menghela napas panjang, lalu mengangkat wajahnya perlahan. Matanya memandang Vidya dengan tatapan kosong dan raut wajah yang datar. "Aku nggak tahu, Vid. Aku nggak mau kehilangan Shena. Aku harus gimana? Aku sangat mencintai dia."
DEG!
Bagai dihantam tombak, jantung Vidya seakan berhenti berdetak. Sakit. Vidya merasa sakit hati saat mendengar pernyataan Arya bahwa pria itu masih mencintai kakak madunya.
Vidya tersenyum kecil, mencoba menampilkan empati palsu, karena sebenarnya ia ingin marah pada Arya karena tak mau berpisah dengan Shena. "Mas, mungkin ini saatny