Tiano mengajariku dengan sikapnya yang merendahkanku.
Aku bertanya, "Bagaimana kamu bisa yakin kalau kekuatanku nggak sebesar kekuatanmu?"
Kata-kataku segera menyebabkan ekspresi Tiano berubah.
Sekarang, dana dan proyek Tiano sangat terpengaruh, hingga memaksanya datang ke Kota Jimba untuk mencari peluang.
Masa kejayaannya telah berlalu. Sekarang, Tiano harus merendahkan diri dan memohon belas kasihan orang lain.
Bahkan, Tiano bahkan harus kembali untuk mengurus wanita gila, Melia. Tiano berharap Keluarga Isabell dapat membantunya lagi.
Sementara aku?
Aku bahkan memiliki hubungan rahasia dengan Dama dan Kendru.
Hal ini membuat Tiano bertanya-tanya, "Apakah aku benar-benar memiliki pendukung yang kuat?"
Jadi, aku berani pamer dan mengabaikannya?
Saat dia merasa bingung, aku sebenarnya sudah menang.
Saat Tiano tidak bisa memahamiku, dia harus berhati-hati padaku.
Aku melihat ekspresi Tiano yang terus berubah. Aku mencibir dalam hatiku.
Seorang pahlawan?
Dia tidak lebih baik dariku!
Tiano