Winston tiba-tiba menarik Helena ke dalam pelukannya, lalu menciumnya dengan ganas.
Helena meronta dan mendorongnya dengan putus asa. "Winston, kamu gila, ya!"
Winston mencibir, "Aku nggak gila. Aku tahu betul. Helena, bukankah kamu suka menjadi simpanan orang lain? Bukankah kamu suka menyenangkan pria dan dipermainkan oleh orang lain? Kalau begitu, aku akan memuaskanmu."
Helena menatap Winston dengan ekspresi tidak percaya.
Siapa pun boleh mengucapkan kata-kata seperti itu, kecuali Winston.
Dia mungkin tidak memahaminya. Dia mungkin menyalahkan Helena. Namun, dia tidak boleh menghina Helena dengan cara ini.
Hal itu bukan hanya penghinaan terhadapnya, tetapi juga penghujatan terhadap hubungan indah yang pernah mereka miliki.
Dalam hati Helena, hubungan yang pernah dijalinnya begitu indah dan murni. Dia tidak ingin hubungan itu ternoda. Dia tidak ingin orang yang menodainya adalah pria yang pernah sangat dia cintai.
Helena tidak dapat menahannya hingga air mata mengalir di pipinya yang