Keesokan harinya Ivory telah kembali pada kegiatan dapur. Ia membuat sup merah atas pesanan Arthur. Salah satu pelayan membantunya menabur kacang polong berwarna cerah dan hanya tinggal menunggu hingga sup matang.
Ivory mengira paginya akan tenang. Sayangnya Thea tiba-tiba memasuki dapur sembari memanggil namanya lantang. "Ivory!!"
"Nona Thea, apa ada yang Anda inginkan?" Kepala pelayan yang kebetulan berada di dapur menyambutnya.
"Di mana Ivory? Kenapa kau menerima bawahan bodoh sepertinya? Huh?!"
Merasa namanya dipanggil, Ivory segera maju menampakkan diri. Ia menghadapi Thea dengan senyum sopan khas pelayan lainnya.
"Ada apa Nona mencari saya?"
"Tidak perlu bersikap manis. Kau yang membuat jus melon untukku? Lihat, apa ini?!" Thea mengangkat gelas panjang yang isinya tersisa setengah. Terdapat seekor serangga yang mengambang. Mati.
"Saya yakin telah memastikan semuanya bersih," Ivory menjawab tanpa takut.
"Kau! Ini buktinya! Bagaimana jika aku keracunan?! Kau mau bertanggungjawab?"