Langkah kaki para dayang dapur berderap pelan di lorong bawah tanah yang sempit. Udara lembap bercampur bau karat dan jamur menyergap begitu mereka memasuki ruang tahanan istana.
Xiumei berada di depan, mengenakan kerudung tebal dan kain penutup wajah. Di belakangnya, seseorang yang berjalan lebih pelan, menyembunyikan wajahnya di balik tudung putih, membawa baki makanan.
Han Jiali.
Tangannya gemetar ketika menggenggam piring-piring kayu berisi bubur dan air. Dari balik tudungnya, ia menatap sekeliling. Dinding batu yang lembap, jeruji besi tua, dan deru napas penghuni penjara, menyayat telinga.
Xiumei berhenti di depan tiap sel, meletakkan makanan tanpa bicara. Sesekali ia menoleh ke belakang, memastikan Jiali tidak bertindak di luar rencana, tetapi perempuan itu hanya diam. Matanya menatap lurus ke arah tengah ruangan.
Menatap Qing Yuwen tergantung dalam pasungan, tangannya terikat rantai ke atas. Darah kering menodai bagian dalam bajunya yang robek. Beberapa luka terbuka tampa