“Bagaimana kalau komitmen dulu?” Gaia mencoba bersuara ditengah perdebatan yang lumaya cukup sengit. Raga tetap dengan apa yang dia mau sedangkan kakak pertamanya juga merasa jika apa yang Raga dan Gaia lakukan memang tidak seharusnya. Dan Gaia berusaha mencari jalan tengah untuk perdebatan ini.
“Apa kamu tidak merasa di rugikan?” Rana terlihat sedikit menunjukkan keprihatinan dalam kemarahannya. Gaia tersenyum tipis berusaha untuk melembutkan tatapannya. Gaia sangat tahu jika dia bisa membuat orang mempercayai apa yang dia katakan bahkan untuk saat ini jika dia bersikap tenang.“Jika mengacu pada konteks yang kami berdua pikirkan, tidak ada kerugian. Tapi tentu saja apa yang kami lakukan adalah salah.” Gaia menjeda kalimatnya. Kakak pertama Raga sepertinya mulai duduk dan mendengarkan apa yang mungkin hendak dikatakan Gaia selanjutnya.“Aku pernah gagal dan sangat menyakitkan. Kegagalan itu mungkin membuat aku bahkan hanya ingin terus sendiri. Mungkin Raga juga begitu.