Dua pria suruhan Anggita, membawa Maura masuk ke sebuah kamar yang sudah disiapkan untuk menyekap menciptakan ‘Kartu As’ yang nantinya bisa digunakan dalam kondisi terjepit.
“Pelan-pelan, rebahkan di sana.” Asisten Anggi menunjuk ke sebuah ranjang besar. “Kalian bisa pergi sekarang. Uangnya sudah masuk ke rekening kalian masing-masing.”
Dua pria itu mengangguk sambil menyeringai puas saat mengintip isi dalam amplop. Hanya membius seorang wanita dan membawanya ke sebuah kamar yang sudah disiapkan, mereka mendapat upah masing-masing seratus juta. Klien mereka kali ini benar-benar kelas kakap.
“Mereka sudah mengantar Maura ke kamar. Aku juga sudah mengirim bayaran mereka,” lapor asisten wanita itu.
[Bodoh! Bukankah sudah aku katakan untuk memberi mereka uang tunai?!] teriak Anggi panik. [Rangga akan dengan mudah menangkap mereka. Sial! Goblok!] makinya berulang kali sebelum memutuskan sambungan.
“Astaga, masih saja salah melangkah.” Asisten wanit