Gemuruh langkah kaki yang semakin mendekat membuat atmosfer di dalam lorong terasa semakin menyesakkan. Liu Feng mengangkat pedangnya, menatap ke depan dengan mata tajam, siap menghadapi apa pun yang akan muncul dari kegelapan. Shen Tao berdiri di sisinya, kedua tangannya bersiap dengan energi spiritual yang berkilauan, seolah-olah dia adalah perwujudan dari seorang dewa penjaga.
"Siapa pun yang mendekat, mereka bukan sekadar prajurit biasa," kata Shen Tao dengan nada datar. "Aura mereka... gelap dan penuh kebencian. Mereka pasti memiliki hubungan dengan kegelapan yang kau lawan selama ini."
Liu Feng tidak menjawab. Ia hanya mengangguk pelan, matanya terus mengawasi bayangan yang semakin jelas. Ketika akhirnya sosok-sosok itu muncul dari kegelapan, Liu Feng bisa merasakan hawa dingin yang menjalar ke tulangnya.
Di hadapan mereka, berdiri sekelompok makhluk berzirah hitam legam, dengan senjata yang berkilauan di bawah cahaya api biru. Mereka bukan manusia biasa. Mata mereka merah menya