"Sudahlah, jangan terlalu membebankan diri, jangan sampai aku merasa kau masih mencintai wanita itu dan pikiranmu teralihkan, jangan sampai aku merasa bahwa kau masih mendamba untuk bersama Maura," ucapku sambil memicingkan mata padanya.
"Tidak, tidak sama sekali. Aku hanya merasa jadi laki laki payah yang gagal menjaga istrinya. Sekarang aku hanya ingin menjaga apa yang kumiliki, tak mau kalian menjauh. Sungguh." Ia mengetatkan posisinya semakin mendekat padaku
"Kalau begitu, mulai sekarang jangan pikirkan yang lain. Meski aku percaya bahwa di hatimu masih ada cinta untuk maura, tapi kau harus menyadarkan diri bahwa dia bukan lagi milikmu dan dia tidak lagi mencintaimu, kau sekarang suamiku dan kau punya aku.bKau paham?"
"Iya." Suamiku mengangguk.
"Dengan begitu, kau akan lebih tenang dan ikhlas. Mulai sekarang kau akan mengendalikan pikiran dan tidak akan membiarkan hal-hal yang tidak penting mengganggu kenyamanan kita."
"Iya, aku setuju."
"Jika dia bisa bahagia dengan pasangan ba
