"Ziz?" Kali ini Ibu yang bertanya.
Dia masih diam, namun pandangannya tak luput dariku. Apa aku salah?
"Kamu ada masalah?" tanyaku dengan mendekat kearahnya.
Dia kemudian berdiri dari duduknya. Namun kali ini wajahnya tak lagi menatapku. Justru membuang muka.
"Katakan! Kamu ada masalah apa di sekolah hingga tak mau berangkat?" Aku berusaha agar dia mau membuka mulutnya.
Dia tak menjawab justru langsung pergi keatas meninggalkanku. Aku bingung, Ibu kutatap juga mengangkat tangannya.
"Bu, coba bujuk dia agar mau berbicara!"
Jujur aku khawatir ia memiliki masalah yang besar. Namun, ia enggan untuk bercerita.
"Baik, coba ibu bujuk dulu. Mbak Ani tolong tata kamar tamu. Sementara waktu biar Fatwa di kamar bawah. Biar ngga susah untuk naik turun."
Mbak Ani mengangguk, Ibu menyusul Aziz keatas.
"Ayo, Non!" Aku mengangguk. Kemudian menuju kamar tamu yang berada didepan.
"Tolong nanti ambilkan barang yang kubutuhkan di atas. Jangan lupa kunci lagi!"
"Baik, Non. Saya permisi dulu!" Aku me