"Nikah? Sekarang? Gak mungkin Ray. Aku belum siap untuk nikah," ucap seorang gadis berambut hitam setengah ikal menatap tak percaya. "Kamu tahu sendiri, perjalanan karirku masih panjang."
"Sampe kapan, Ai? Kamu udah jadi dokter yang hebat," ucap pria beralis tebal itu.
Wajah pria itu menampilkan garis kegusaran. Namun, tak mengurangi aura kehampanan yang terpancar. Membuat gadis cantik di hadapannya tak bosan menatap pada satu objek di hadapannya. Ya, dialah Rayyan Putra Satria—putra sulung Kaivan dan Alya.
"Tapi aku gak bisa menunggu lagi, Ai. Papa sudah mendesak untuk menikah tahun ini. Aku udah lelah debat sama Papa. Kalau dalam waktu dekat aku gak kenalin calon istri, Papa bakal jodohin aku sama anak sahabatnya," jelas Rayyan dengan kemudian.
Tak sebanding dengan wajah Rayyan yang gusar, gadis di hadapannya tidak terkejut sama sekali. Jauh dari ekspektasi Rayyan sebelum bertemu kekasihnya.
"Ya udah nikah aja, Ray. Ikutin aja dulu kemauan papamu." Gadis itu berucap dengan santa