“Angkat saja dulu,” ucap Jarvis pada Darka yang sejak tadi mengabaikan ponselnya yang terus berdering.
Darka mendengkus. Pada akhirnya, Darka meraih ponselnya dan menerima telepon tersebut. Darka tidak mengatakan apa pun dan membiarkan orang yang berada di ujung sambungan telepon untuk mengatakan sesuatu terlebih dahulu. Saat mendengar suara itu setelah sekian lama, entah mengapa ada hal aneh yang menyusup di dalam hatinya dan membuat hatinya tergilitik oleh perasaan aneh yang rasanya belum pernah ia alami selama hidupnya. “Halo, Darka. Aku ingin meminta izin untuk pergi mengunjungi panti,” ucap Tiara dengan suara lembut.
Darka terpaku beberapa detik