Byur,
Zoya dibuat gelagapan oleh hantaman di wajah dari jus jeruk dalam gelas yang ada di atas mejanya. Dia baru saja akan membuka mulutnya untuk memaki siapapun orang yang bertindak kurang ajar padanya. Namun, semua kata yang hampir terlempar dari tenggorokannya langsung kembali tertelan ke perut.
"M ... Mbak Arum?" lirih Zoya dengan suara tercekat. Spontan dia bangkit dari kursi yang sedang diduduki. Jantungnya tak terelakkan menghentak dengan keras.
'Ah, sial!" makinya dalam hati.
"Sayang!" sapa Fadli yang juga turut bangkit dari kursinya.
"Ini semua salah paham!" pungkasnya sembari berusaha meraih lengan wanita bernama lengkap Arumi Adiguna itu. Akan tetapi, tangannya langsung ditepis dengan kasar oleh sang istri.
Arum sendiri terus menatap nyalang pada Zoya yang hanya bisa tertunduk, tidak berani memandang tepat ke arahnya. Dia yang sejak tadi berusaha menahan amarah yang menggelegak dalam dada dibuat kesal oleh penampakan sok polos wanita di depannya.
Bagi Arum saat ini,