Hari berganti, dan matahari masih terbit dari ufuk timur seperti biasanya. Zoya yang semalaman tidak bisa tidur dengan nyenyak kini matanya dihiasi lingkaran hitam. Semangatnya untuk menjalani hari pun hanyut entah kemana.
Sebelum ibu mertuanya menggedor kamarnya untuk mencari masalah, Zoya telah lebih dulu menyeret tubuhnya dengan enggan menuju kamar mandi. Rutinitas ngebabu hariannya sudah menunggu untuk diselesaikan. Belum lagi dia juga memiliki misi penting untuk dilakukan hari ini.
"Mas," sapa Zoya ketika melihat sosok suaminya menuruni tangga menuju meja makan.
Akan tetapi, seperti yang sudah Zoya duga di dalam hatinya, Mas Jaya hanya terus berjalan lurus tanpa memberi lirikan sedikitpun pada eksistensinya. Seorang pria yang pernah mengaku amat mencintainya, menyimpan rasa sekian lama pada dirinya, kini bersikap begitu acuh tak acuh padanya.
Bisakah cinta yang pernah diikrarkan dengan begitu menggebu-gebu menguap begitu saja? Seperti cinta itu memang tidak pernah ada!
Hati Z