Keesokan harinya, Fiona memarkir mobil Ayla bututnya di tempat parkir perusahaan sambil sesekali menguap. Karena beban pikiran yang menghantuinya, benar saja dia tidak bisa terlelap barang sekejap mata semalam.
"Aku butuh kopi," racau Fiona sambil melangkah keluar dari mobilnya.
Baru saja satu langkah dia ambil menjauh dari tempat parkir, sosok yang dikenalnya tiba-tiba menghalangi langkahnya.
"Loh, Mas. Kamu ngapain di sini?" tanya Fiona dengan kening berkerut samar.
"Mau ketemu kamu!" balas sosok pria itu.
"Aku? Pagi-pagi begini? Ada apa?" tanya Fiona sambil melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Nanti siang saja bagaimana? Aku sudah terlambat!" pungkas Fiona.
Namun, pria itu justru membekap mulut dan hidung Fiona. Dalam kondisi tidak siap, Fiona tentu saja langsung menghirup obat bius yang digunakan untuk membekap hidungnya. Setelah melakukan sedikit pemberontakan, kegelapan tak lama mulai menguasainya.
* * *
Igor yang baru saja tiba di kantor melirik pad