"Ada apa, Mbak?" tanya Baim, alisnya berkerut, tatapannya tajam menelusuri wajah Ayu yang pucat.
Tapi sebelum Ayu bisa menjawab, suara langkah kasar mendekat. Sosok pria tua itu muncul di ambang lift, napasnya memburu, wajahnya merah padam seperti bara yang siap meledak.
"Sini! Ayo kembali bersamaku!" desisnya dengan suara berat, penuh tekanan.
Baim melangkah keluar, tubuhnya tegak, berdiri di antara Ayu dan pria itu. Matanya menatap tajam, membaca situasi dengan cepat. "Tunggu. Ini ada apa?"
Pria tua itu menyeringai, matanya menyipit. "Wanita itu! Berikan dia padaku!" suaranya tajam, tak sabar.
Ayu mundur, tubuhnya meringkuk di belakang Baim. Kepalanya menggeleng kuat-kuat, air mata menggenang di sudut matanya. "Nggak… nggak… Saya nggak mau, Pak. Tolong, jangan berikan saya padanya," suara Ayu bergetar, hampir tak terdengar.
Baim mengangkat satu tangan, menghentikan pria tua itu mendekat leb