Baim mengusap wajahnya, pikirannya kembali kalut. "Jadi, saya harus mencari ibu susu baru?"
"Itu pilihan terbaik, Pak. Jika Anda bisa mencari ibu susu secara mandiri, kebutuhan ASI si kembar bisa tercukupi lebih baik."
Baim mengangguk pelan. Wajahnya kembali dipenuhi kecemasan yang lain. Satu masalah selesai, tapi masalah baru selalu muncul. "Baik, Dok, saya akan mencari ibu susu untuk mereka secepatnya."
"Kami juga akan membantu mencarikan dari sini," kata dokter menenangkan.
"Terima kasih, Dok," ucap Baim, suaranya sedikit melemah.
Tak lama kemudian, dokter menyerahkan kedua bayi mungil itu kepadanya. Dengan hati-hati, Baim meletakkan mereka di kereta dorong bersusun. Kedua bayi itu tertidur lelap, wajah mereka begitu damai.
Menghela napas panjang, Baim mulai mendorong kereta itu menuju area drop-off.
Untuk pertama kalinya sejak bayi itu lahir, ia benar-benar membawa anak-anaknya pulang. Tapi entah kenapa, dadanya terasa semakin ber