Ayu menyeka pipinya dengan punggung tangan, lalu terkekeh pelan. "Saya cuma senang banget bisa ketemu mereka lagi, Mbak."
Fatma tersenyum, ikut merasakan ketulusan yang terpancar dari Ayu. "Saya juga sangat senang. Akhirnya, si kembar menemukan ibu susu tetap." Ia menatap Arjuna yang masih nyaman menyusu.
"Selama ini, Pak Baim selalu sibuk mencari ASIP untuk mereka."
Ayu mengangguk pelan, lalu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Meski luas dan mewah, ada sesuatu yang terasa hampa di dalamnya. Sepi.
"Kalau boleh tahu... kenapa rumah sebesar ini sepi banget, Mbak?" tanyanya hati-hati.
Fatma menoleh, lalu menghela napas pelan. "Itu karena memang gak ada orang, Mbak. Yang tinggal di sini cuma Pak Baim dan si kembar."
Ayu mengernyit. "Apa Mbak Fatma tahu di mana ibu mereka?"
Fatma menelan ludah, ragu sejenak sebelum menggeleng. "Saya nggak tahu, Mbak. Saya juga gak berani tanya," ujarnya dengan suara pelan, lalu menyeringai kecil. "K