Hasya mencoba menghubungi Aileen, tapi nomor bosnya itu tak bisa dihubungi. Padahal ia saat ini tengah mengikuti Rio di dekat apartemennya, dan menemukan sesuatu yang menarik. Walau sebenarnya Aileen sendiri tak memperbolehkan Hasya untuk mengikuti Rio diluar jam kerja, karena itu akan merepotkan Hasya. Tapi hal itu dilakukannya atas dasar pemikiran dan keinginannya sendiri.
"Lihatlah, kenapa wanita itu tidak beranjak dari sana," gumam Hasya mempertajam penglihatannya. Namun tiba-tiba saja seseorang menepuk bahunya. Hasya tersentak, ia menegakkan tubuhnya seketika.
"Kau siapa?"
Dia seorang wanita, wajahnya seperti tidak asing, Hasya mungkin pernah melihat wanita itu di satu tempat.
"Ah, kau sendiri siapa? Kenapa menepuk bahu orang sembarangan?" tanya Hasya, ia tak boleh mengatakan apa pun yang nantinya hanya akan menimbulkan kecurigaan.
"Kau mencurigakan sekali, apa kau memperhatikan orang di sana?" tunjuk wanita itu.
Kini Hasya baru menyadari, siapa wanita itu. Dia p