Di mana? Mata Ivy terus mencari di sekeliling, dia kesulitan melihat saat hujan turun sangat deras. Suara sesuatu yang keras jatuh, membuat Ivy terkesiap.
"Daniel!" teriak Ivy panik. "Daniel please, di mana kau?!" Tangisnya ditingkahi suara guntur yang menyambar kuat. "Daniel!" Suara Ivy semakin parau.
Tanah becek dan licin membuat langkah Ivy terseret-seret. Kakinya terperosok beberapa kali. Namun ia terus berlari, menembus lebatnya pepohonan yang basah. Hujan mengguyur deras dari celah-celah dedaunan, membasahi tubuhnya hingga kuyup. Napasnya terengah, dadanya sesak bukan hanya karena lelah, tapi juga karena panik yang menumpuk.
Daun-daun yang terhantam angin berdesir keras. Dahan-dahan bergoyang dan ranting-ranting patah berserakan di jalur kecil yang dilaluinya. Di kejauhan, suara petir menyambar, membuat Ivy terlonjak. Suasana hutan semakin lama semakin gelap.
Ivy mengangkat wajah, air hujan mengaburkan pandangannya, tapi ia terus berjalan. Pikirannya kacau, kabar terakhir Dan