author-banner
Nafish Grey
Nafish Grey
Author

Romans de Nafish Grey

Shadow Under The Light

Shadow Under The Light

Mati. Kata itu bakal menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar manusia di muka bumi ini, tetapi tidak untukku.Pertemuan pertama dengannya merupakan kesialan sekaligus keberuntungan bagiku. Aku hidup, tetapi terjerat dalam pesona maut si pembunuh tampan bernama Axel.“Matamu cantik.” Kalimat pertama yang dia ucapkan padaku. Aku tahu dia tak melihat ketakutan akan kematian di sana.Bersamanya, aku merasa diperlakukan sebagai manusia setelah menerima begitu banyak sakit hati.Namun, sampai kapan Axel bersedia menerimaku. Setelah pembunuhan-pembunuhan mengerikan yang ia pertontonkan.Sampai kapan hingga tiba giliranku berikutnya? Ketika mataku ... tak indah lagi baginya.
Lire
Chapter: Perpisahan
"Apa?" tanya Axel tak percaya."Aku mengandung anakmu, kau ingat waktu itu?" Aku menunduk malu, terlalu takut dengan penolakan dari bibir pria ini."Benarkah, sungguh!" Suaranya berubah penuh sukacita.Aku baru berani menatapnya. "Dokter baru memberitahuku tadi," lirihku."Milikku?""Ya, hanya kau yang melakukannya tanpa proteksi."Senyum merekah, wajah pria tampan itu seketika menguarkan cahaya kebahagiaan."Aku ... akan menjadi ayah?" tanyanya tak percaya."Ya," jawabku pelan.Axel berusaha meraih wajahku dan menanamkan kecupan pada keningku. "Aku mencintaimu, Eli. Kekasihku, separuh jiwaku."Hatiku bergetar, tersentuh oleh pernyataannya. Namun dalam sekejap, kebahagiaan itu sirna ketika Axel menyadari kenyataan di masa depan."Aku ... tidak akan bisa mendampingimu, membelikanmu makanan yang kau inginkan saat ngidam, aku ... tak bisa menggenggam tanganmu saat kau melahirkan bayi kita."
Dernière mise à jour: 2021-12-31
Chapter: Kabar Tak Terduga
"Ms. Ellena, ini hasil pemeriksaannya." Dokter itu menatapku dengan senyum terkembang lebar pada bibir tipisnya."Ya," jawabku pelan. Masih merasa pusing setelah terbangun dari pingsan.Dokter melirik kehadiran George, Boni, Jodi, dan juga Eve."Tidak apa-apa, langsung katakan saja, Dok." pintaku."Selamat, Anda sedang mengandung.""Apa?" Seketika keempat rekanku berteriak terkejut."Maksud Dokter?""Ya, kandungan masih sangat kecil. Satu bulan."Apa? Bagaimana mungkin? Seketika bayangan pemaksaan itu kembali hadir dalam benak. Oh ya benar, Axel melakukannya tanpa proteksi waktu itu. Di saat seperti ini, kenapa harus terjadi."Selamat ya. Jaga kondisi, istirahat cukup agar morning sicknes tak semakin parah," pesan dokter itu sebelum pergi.Setelah pintu ditutup, Eve segera mendekatiku. "A
Dernière mise à jour: 2021-12-30
Chapter: Koma
Jeritanku membahana membelah kericuhan di tengah baku tembak. Perlahan, priaku menoleh menatap tangan gemetar ini.Tidak. Bukan aku yang menembak. Kami telah dikelilingi para polisi berseragam anti peluru dari lantai empat. Asad, berikutnya mendapat tembakan setelah Axel, tepat di kepalanya. Pemuda berambut keriting itu jatuh dengan suara berdebum keras."Tenanglah, kau aman sekarang!" Seseorang memelukku dari belakang, menyeretku pergi sementara dalam kegamangan aku melihat Axel terhuyung jatuh bersimbah darah.Jiwaku seakan meninggalkan raga. Hampa. Kosong. Tanpa kehendak tubuhku dibawa pergi. Semua menjadi kesunyian abadi. Berkomat-kamit dalam gerak lambat membuatku berkedip bingung. Otakku tak mau mencerna. Tubuhku gemetar hebat. Dan kegelapan absolut menelanku dalam kedamaian.***Suara dengungan mesin membangunkanku. Aku mengedip bingung mencerna plafon putih di atas kepala.
Dernière mise à jour: 2021-12-29
Chapter: Dia Terluka
Asap mengepul dari salah satu pojokan. Aku bisa melihat dari sini rombongan pria memakai rompi khusus sedang membidik ke arah tersebut.Jantungku bertalu semakin kuat. Memohon dalam hati semoga di sana Axel tidak berada. Aku merunduk saat melihat salah seorang dari mereka berbalik."Hei siapa itu?" teriaknya.Sial, dia melihatku. Aku berlari ke salah satu kamar dan menutupnya. Segera bersembunyi ke bawah tempat tidur.Langkah kaki terdengar mengejar di luar kamar. Berdentum seperti irama jantungku.Pergilah, kumohon. Suara tembakan lagi terdengar dari luar pintuku."Periksa setiap kamar!" Teriakan terdengar dari luar."Tidak! Mereka berada di sayap kiri. Lihat, mereka membalas tembakan! Di sini butuh bantuan!" Sahutan terdengar samar-samar."Satu orang memeriksa di sini! Sisanya bantu ke sayap kiri!" perintah sebuah suara berat.
Dernière mise à jour: 2021-12-29
Chapter: Mengancam
Aku memberontak, lecetnya kulit tak kuhiraukan sama sekali. Semakin cepat aku membebaskan diri, kemungkinan dirinya selamat lebih besar. Apa pun itu, aku akan melakukannya demi Axel. Betapa bodohnya diriku, aku mengutuk dalam hati, tapi jeratan itu terlalu kuat untuk bisa kubebaskan. Benang takdir yang tak bisa kami putuskan. Cinta semenyakitkan ini. "Kumohon, sekali ini saja, bantu aku!" Aku memohon pada Yang Kuasa. Keajaiban yang kunanti, yang tak kunjung datang seumur hidup. Namun kali ini, keajaiban itu terjadi. Aku melihat lempengan besi kecil bagian dari sparepart jamku terjatuh tak jauh dari jangkauan. Menggunakan kaki aku menggapai benda kecil itu menuju lenganku. Bersyukur, tubuhku sefleksibel itu hingga bisa menjangkaunya. Menggunakan benda kecil itu aku mulai mengerat tali yang mengikatku ke ranjang. Dalam sepuluh menit kemudian semua tali sudah terlepas. Aku berla
Dernière mise à jour: 2021-12-27
Chapter: Penculikan
Terbangun dalam pusing parah membuatku terbatuk-batuk. Udara berbau tak enak, apek dan lembap. Belum lagi ruangan yang gelap gulita.Aku berusaha menggerakkan tangan, tapi tak ada yang terjadi. Tubuhku bergeming. Apa ini? Tanganku terasa seperti diikat oleh tali."Axel?" panggilku parau. "Kau di sini?" Pipiku menyentuh seprai lembut. Dia membaringkanku ke tempat tidur. Kakiku juga terikat kuat dan terhubung pada ranjang."Axel!" teriakku marah. Dia membiusku dan mengikatku layaknya tawanan. Apa maunya pria sialan ini?"Apa maumu? Kuperingatkan kau, lepaskan aku sekarang!" Aku memberontak marah. Hidungku berdenyut nyeri saat aku berteriak.Lampu tiba-tiba dihidupkan. Terang benderang membuatku berkedip tak fokus demi menyesuaikan intensitas cahaya."El, apa ini?" Axel berjalan mendekat. Menatapku lekat-lekat.Ia mengangkat telepon gantungan kunci ke atas su
Dernière mise à jour: 2021-12-24
Obsessed with You

Obsessed with You

Siapa yang menyangka bermula dari dikira Host oleh tamu VIP di sebuah bar tenar, hidup Ivy Gilmore menjadi porak-poranda. Daniel Forrester, sang tamu VIP adalah Ceo dari perusahaan besar yang terobsesi padanya. Daniel terlalu sempurna untuk menjadi pendamping Ivy, sampai gadis itu tak mengerti kenapa Daniel tertarik padanya hanya karena kesalahan satu malam. Siapa yang menyangka di balik wajah tampan Daniel, pria mapan itu ternyata menyimpan sejuta rahasia yang membuat Ivy merinding ketakutan. Cinta dan obsesi tak ada bedanya bagi Daniel, apa pun akan dia lakukan demi mendapatkan Ivy Gilmore. Bisakah Ivy lepas dari pesona sang Ceo ataukah ia malah terjerat cinta penuh obsesi itu?
Lire
Chapter: Bab 155. Bercinta
Satu meja langsung heboh mendengarnya. Mr. Jacob tertawa paling keras. Daniel dan Ivy juga tak bisa menyembunyikan rasa bahagia mereka.Setelah makan malam menyenangkan itu berakhir, hari-hari berjalan dengan damai. Daniel mulai menjalani terapi untuk masokisnya, kondisi Ivy juga semakin membaik. Keduanya menjalani konseling untuk masalah berbeda.Dean tumbuh menjadi balita yang sehat. Mr. Jacob dan Nicolas selalu mengunjungi Mansion Forrester secara rutin untuk melihat Dean. Apalagi hubungan mereka semakin erat setelah Nicolas dan Priskila resmi berpacaran. Ivy merasa hidupnya sekarang jauh lebih baik, ternyata badai tak selamanya mengobrak-abrik perahu kehidupannya. Pelangi akhirnya bersinar indah.Daniel berubah drastis, selalu menjadi suami terbaik bagi Ivy. Jika dia menyerah dulu, atau tak pernah membuka hatinya, mungkin ... dia tak akan sampai di titik ini. Di mana cinta mereka akhirnya menciptakan harmonisasi rumah tangga yang baik."I love, Iv." Setiap pagi Ivy selalu diberka
Dernière mise à jour: 2025-06-30
Chapter: Bab 154. Jodoh
Langkah kaki terdengar dari arah lorong. Pintu dapur terbuka pelan, dan Priskila masuk begitu saja tanpa memberi aba-aba. Semua kepala menoleh. Nicolas yang sedang menyendokkan sup ke mangkuk terdiam, Ivy menurunkan sendoknya perlahan, dan Mr. Jacob berhenti tertawa.Daniel berdiri dari kursinya. Wajahnya langsung berubah. Ia berjalan cepat ke arah Priskila dan memeluk adik perempuannya erat. Senyum lebar terpancar di wajahnya.“Ini adikku, Priskila,” ujar Daniel sambil menoleh ke arah Nicolas.Nicolas mengangguk dan mengulurkan tangan, masih tampak sedikit kaget. Priskila menyambutnya dengan tenang, mata mereka saling bertemu untuk beberapa detik. Senyum Priskila ramah, tubuhnya tegap, dan caranya berdiri memberi kesan percaya diri.Hari itu, Priskila mengenakan kemeja putih, dipadukan dengan rok hitam panjang. Rambutnya tergerai rapi, kulitnya terlihat bersih dan cerah. Ia tampak sangat berbeda dari terakhir kali Ivy melihatnya. Priskila sangat anggun.Meski kehadiran wanita itu tib
Dernière mise à jour: 2025-06-29
Chapter: Bab 153. Kembali ke Rumah
Ivy menjentik kepala Daniel main-main. "Nanti, kalau kau benar-benar bisa sembuh, kita bisa memikirkan anak kedua."Daniel tersenyum lebar. "Apa pun untuk Tuan Putriku, tapi ...." Daniel menangkap jari Ivy."Apa?!" "Kita tetap melakukannya selama sesi terapi. Kau tau aku tak bisa jika tak—" Bibir Daniel langsung dibungkam Ivy.Kedua pipi Ivy bersemu merah. "Tergantung ....""Tergantung apa?" Daniel menjulurkan lidah, menjilat telapak tangan Ivy, membuat wanita itu buru-buru menarik jemarinya."Kau patuh atau tidak." Daniel tertawa kecil, renyah, jantung Ivy berdebar mendengarnya. Ia ingin menggoda Daniel, tapi kenyataannya, lagi-lagi Ivy malah terbawa suasana. Wajah tampan Daniel begitu memesona, mata hijaunya yang mengerut kecil sewaktu ia tertawa, hidung mancung yang menggelitik telapak tangan Ivy, juga ... bibir merahnya, yang membuat Ivy ingin menanamkan kecupan mesra."Jangan tertawa.""Kenapa? Kau ingin mendengarku mengerang saja?" tanya Daniel jail. "Kau bisa mencobanya, di
Dernière mise à jour: 2025-06-28
Chapter: Bab 152. Makan Malam Bersama
Dalam masa pemulihan Ivy, Nicolas datang bersama ayahnya. Keduanya meminta waktu pada Daniel sejenak. Kali ini Daniel melunak, tak membantah sama sekali dan memilih meninggalkan ruangan Ivy. Ia memilih berjalan di koridor, membeli kopi instan dan duduk di ruang tunggu. Kepalanya bersandar di sandaran kursi, matanya menutup sejenak. Dan setelah sekian hari terjaga demi mengurus Ivy, Daniel tertidur dengan lelap. Kaleng kopinya jatuh berguling ke lantai, membuat jejak basah, tapi pria itu sudah tak sadar lagi.Mr. Jacob memegang tangan Ivy, duduk di samping kiri brankar sementara Daniel di sisi kanan. Keduanya menatap Ivy dengan tatapan sendu."Iv, ayah minta maaf atas semua yang terjadi. Bisakah kau memaafkan ayah dan Nic?" Suara tuanya bergetar pelan.Ivy mengulas senyum tulus, membuat Nicolas menarik napas dalam. "Tidak," jawabnya pelan."Apa?" Nicolas terkejut."Tidak sampai kalian akur dengan Daniel, jangan lagi ada pertikaian atau perebutan apa pun di antara kalian. Aku manusia A
Dernière mise à jour: 2025-06-27
Chapter: Bab 151. Bahagia
Ivy berdiri di tempat yang gelap. Tidak ada dinding, tidak ada langit, hanya permukaan basah dan dingin di bawah kakinya. Udara di sekelilingnya begitu sunyi, tapi terasa berat. Di kejauhan, dia melihat sosok Daniel. Punggung pria itu menjauh perlahan, langkahnya tertatih.Pakaian Daniel berlumur darah. Bahunya terguncang setiap kali ia melangkah, tubuhnya miring seperti menahan rasa sakit yang besar. Ivy mencoba memanggilnya, tapi suaranya tak keluar. Ia mengangkat tangan, berusaha berlari, tapi kakinya terasa berat seperti ditanam di tanah. Setiap langkahnya lambat, seperti mendorong tubuh melawan air.Daniel terus menjauh. Ivy menggapai udara kosong, matanya basah. Tangisnya pecah dalam diam. Ia tak bisa mendekat. Tak bisa menyentuh. Tak bisa menahannya pergi.Saat jarak antara mereka semakin jauh, Daniel menoleh sebentar. Wajahnya pucat, tatapannya kosong, lalu ia membalikkan tubuh lagi dan terus berjalan. Ivy merasakan dadanya sesak. Ia berteriak dalam hati, lalu tubuhnya tersent
Dernière mise à jour: 2025-06-27
Chapter: Bab 150. Kalah
Dor! Satu tembakan mengenai lengan atas Daniel. Pria itu terjerembap jatuh bersama teriakan memilukan Ivy."Daniel!" Ivy melindungi tubuh suaminya dengan badannya sendiri."Iv, pergilah." Daniel berusaha mendorong Ivy menjauh, dia harus membereskan Nicolas di sini. Hidup atau mati."Tidak! Aku tak akan meninggalkanmu, tidak lagi." Ivy berbalik menghadap Nicolas, berdiri dengan kedua tangannya direntangkan."Ivy! Ini masalah antar lelaki! Menjauhlah!" Nicolas berjalan semakin dekat. Ivy merasa putus asa tak bisa melakukan apa pun. Tidak! Dia tak ingin menjadi wanita lemah lagi, tidak lagi!Wanita itu merangsek maju tiba-tiba, memeluk tubuh Nicolas dan berusaha merebut pistolnya. Daniel yang melihat hal tersebut segera mendekat untuk membantu.Sayangnya sebelum dia bisa terlibat suara tembakan terdengar keras."Ivy ... kenapa? Kau ...." Mata Nicolas membelalak tak percaya. "Tidak ada lagi ... yang harus diperebutkan. Aku ... tak mau melihat ada yang mati lagi." Ivy berdenguk, darah m
Dernière mise à jour: 2025-06-25
Vous vous intéresseriez aussi à
Effervescent
Effervescent
Romansa · Mafaticha Zulfa
5.6K Vues
KETIKA ISTRI DIMADU
KETIKA ISTRI DIMADU
Romansa · Miss Andini
5.6K Vues
Iship Memoar
Iship Memoar
Romansa · Evin Hard
5.6K Vues
Rupanya Aku Istri Kedua
Rupanya Aku Istri Kedua
Romansa · PutriNaysaa
5.6K Vues
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status