author-banner
Nafish Grey
Nafish Grey
Author

Novel-novel oleh Nafish Grey

Obsessed with You

Obsessed with You

Siapa yang menyangka bermula dari dikira Host oleh tamu VIP di sebuah bar tenar, hidup Ivy Gilmore menjadi porak-poranda. Daniel Forrester, sang tamu VIP adalah Ceo dari perusahaan besar yang terobsesi padanya. Daniel terlalu sempurna untuk menjadi pendamping Ivy, sampai gadis itu tak mengerti kenapa Daniel tertarik padanya hanya karena kesalahan satu malam. Siapa yang menyangka di balik wajah tampan Daniel, pria mapan itu ternyata menyimpan sejuta rahasia yang membuat Ivy merinding ketakutan. Cinta dan obsesi tak ada bedanya bagi Daniel, apa pun akan dia lakukan demi mendapatkan Ivy Gilmore. Bisakah Ivy lepas dari pesona sang Ceo ataukah ia malah terjerat cinta penuh obsesi itu?
Baca
Chapter: Bab 142. Bayangannya
Ivy kira, lari dari Daniel membuatnya terbebas dari belenggu yang mengungkung kebebasannya. Nyatanya tidak! Tidak! Ivy ... merasa hampa.Cinta memang sesuatu yang ajaib yang membuat orang bisa bertahan di dalam kesulitan. Bersama Nicolas dia mendapat kebebasan, semua yang dia butuhkan, kecuali cinta di hatinya.Ivy tak mengerti dengan hatinya sendiri. Ada yang hilang, yang membuatnya tak bisa fokus melakukan apa pun. Dia juga merindukan Dean. Ternyata sebuah kebebasan tak semanis yang ia kira."Iv, kau dengar apa yang kubilang?" tanya Nicolas sewaktu mereka sedang makan di luar, tepatnya di sebuah taman kota."Hah?! Apa?""Kubilang bagaimana kalau habis ini kita ke pantai?""Oh, boleh." Ivy mengangguk tak bersemangat."Iv, kau tak suka?" Nicolas mendesah sedih."Bukan. Sorry, aku tak fokus tadi.""Kau lelah? Mau pulang saja?" Nicolas tampak khawatir.Ivy nenggeleng kuat. "Tak apa, aku baik-baik saja. Hanya perlu—" Kalimatnya terhenti sewaktu dia melihat sesosok pria di kejauhan. Pria
Terakhir Diperbarui: 2025-06-15
Chapter: Bab 141. Pergi
Ivy turun dari mobil, meminta sang sopir untuk pulang tanpa menunggu. Setelah memastikan pria itu pergi, Ivy baru berjalan ke arah taxi yang terparkir di depan pusat perbelanjaan."Pak, ke stasiun kereta."Taxinya segera melaju menuju stasiun.Senja mulai jatuh di atas atap stasiun yang tua dan berdebu, mengecat langit dengan warna tembaga yang perlahan menggelap. Di antara deretan bangku besi yang dingin, Nicolas berdiri, tangannya terkepal di saku jaket kulitnya yang lusuh oleh perjalanan.Suara kereta datang dan pergi, disertai hiruk pikuk penumpang yang berlalu-lalang, tapi tak satu pun yang pria itu perhatikan. Tatapannya terpaku pada pintu masuk peron, mengamati setiap langkah, mencari-cari sosok tertentu.Waktu terasa lambat, menusuk sarafnya seperti jarum tak kasatmata. Sepotong tiket lusuh tergenggam erat di tangan Nicolas, tampak lecek karena keringat pria itu.Setiap detik membuat dadanya terasa sesak. Ia tahu taruhannya tinggi, lebih dari sekadar pelarian. Ini tentang hara
Terakhir Diperbarui: 2025-06-14
Chapter: Bab 140. Kejar
Setelah kemesraan mereka usai. Ivy buru-buru memungut pakaiannya, ia lalu segera mengenakannya kembali. "Aku tunggu di ruang makan. Turunlah setelah membersihkan diri," ucap wanita itu sebelum keluar dari ruangan Daniel.Daniel duduk di kursinya, meraih wine dan mulai minum. Rahangnya berkedut menyakitkan, rasa wine membakar tenggorokannya. "Fuck! Tidak enak," keluhnya. Sinar matahari siang merayap masuk lewat tirai jendela ruang makan, menciptakan garis-garis cahaya yang lembut di atas meja kayu panjang saat Daniel masuk ke sana. Pria itu menarik kursi, duduk dengan tangan bertaut menatap kesibukan Ivy.Ivy menata piring terakhir dengan hati-hati. Sup ayam bening yang mengepul hangat disandingkan dengan mash potato dan lauk favorit Daniel: daging sapi lada hitam yang ditumis dengan potongan paprika merah. Aroma masakan memenuhi ruangan, membungkus suasana dengan kehangatan.Daniel duduk tanpa banyak bicara, menatap hidangan di hadapannya dengan dahi sedikit berkerut. Ivy hanya terse
Terakhir Diperbarui: 2025-06-13
Chapter: Bab 139. Persembahan Terakhir
Pagi-pagi sekali Ivy sudah bangun. Ia menunggu sampai Jenna membawa Dean padanya. "Di mana Daniel?" tanyanya pada sang pelayan."Di ruangan kantor Nyonya.""Oh, aku ingin menemui Daniel." Bahkan saat berkeliling di dalam mansion saja Ivy harus meminta izin.Ivy sudah mengambil keputusan setelah memikirkan tawaran Nicolas semalaman. Jenna mengangguk mengerti, membawa nyonyanya ke ruangan sang tuan. Tok! Tok!"Tuan! Nyonya Ivy mencarimu.""Masuk!" Suara Daniel terdengar parau.Ivy masuk ke dalam dengan jantung berdetak cepat. Jenna menutup pintu, membiarkan keduanya berbicara secara privasi."Ada apa?" Daniel membelakangi Ivy, menatap ke arah jendela. Kursi tingginya membuat Ivy tak bisa melihat ekspresi sang suami."Aku ingin pergi berbelanja lagi." Kedua tangan wanita itu bertaut cemas, keringat dingin mulai muncul di punggungnya.Daniel tak menjawab, cukup lama, sampai Ivy mengira dia tak mendengar permintaannya dan hendak mengulang ucapan."Bukannya kemarin sudah belanja?" Akhirn
Terakhir Diperbarui: 2025-06-12
Chapter: Bab 138. Tiket
Ivy menggeleng ketakutan. Jika dia kabur, Amy dan Nicolas akan mati. Ivy mencengkeram tasnya erat-erat."Kenapa? Kau ingin tinggal bersama tukang selingkuh itu? Daniel berbahaya untukmu Iv." Keringat dingin mulai membasahi punggung Nicolas. Belum-belum Ivy sudah menolaknya. "Bukan itu masalahnya. Aku tak bisa ....""Tenang saja Iv, jika kau bersedia, kupastikan Daniel tak akan bisa berbuat apa pun." Nicolas menggenggam tangan Ivy. "Iv, seumur hidup terlalu lama untuk dihabiskan bersama orang yang salah."Ivy mengedip lamban, matanya mulai berair. Dia ingat semua perlakuan Daniel yang membuatnya sakit hati. "Jika dia ... dia berniat membunuhmu?""Kau tahu aku sudah berhasil menghindari kematian satu kali, kemungkinan besar untuk selamat kedua kali bukan?"Ivy mengusap wajahnya gugup, bimbang. "Iv, kau berhak bahagia. Kau ... wanita bebas, dia tak berhak memperlakukanmu seperti itu.""Dia mencintaiku, Nic.""Itu bukan cinta, Iv. Aku tahu karena mengalaminya sendiri."Ya! Nicolas dulu
Terakhir Diperbarui: 2025-06-11
Chapter: Bab 137. Janji
"Bagus, itu baru namanya laki-laki." Daniel tertawa keras. Ia kembali menegak minuman beralkohol. "Jangan lupa, minta ayahmu menyiapkan peti mati."Nicolas berdecih, memukul meja dan berlalu dari hadapan Daniel. Secarik kertas bertuliskan nomor teleponnya tergeletak di atas meja. Daniel meraih kertas tersebut dan memasukkannya ke dalam saku bajunya. Ia berdiri terhuyung-huyung, berjalan meninggalkan kelab malam.Pria tampan itu menelepon sekretarisnya untuk membawanya kembali ke Mansion karena dia tak boleh menyetir dalam kondisi mabuk. "Iv! Ivy! Istriku terkasih." Daniel masuk ke dalam kamar, mengagetkan Ivy yang sedang tertidur. Bau alkohol menyeruak dari bibir suaminya saat ia berusaha mengecup kening Ivy. "Kau mabuk?""Ya, aku mabuk karena kau. Karena kau tak lagi peduli padaku." Daniel tertawa, melepaskan pakaiannya dan naik ke tempat tidur."Hentikan tingkahmu yang seperti anak-anak Daniel!" kecam Ivy."Aku begini karena dirimu. Alkohol membuat stresku hilang."Mata Ivy mem
Terakhir Diperbarui: 2025-06-09
Shadow Under The Light

Shadow Under The Light

Mati. Kata itu bakal menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar manusia di muka bumi ini, tetapi tidak untukku.Pertemuan pertama dengannya merupakan kesialan sekaligus keberuntungan bagiku. Aku hidup, tetapi terjerat dalam pesona maut si pembunuh tampan bernama Axel.“Matamu cantik.” Kalimat pertama yang dia ucapkan padaku. Aku tahu dia tak melihat ketakutan akan kematian di sana.Bersamanya, aku merasa diperlakukan sebagai manusia setelah menerima begitu banyak sakit hati.Namun, sampai kapan Axel bersedia menerimaku. Setelah pembunuhan-pembunuhan mengerikan yang ia pertontonkan.Sampai kapan hingga tiba giliranku berikutnya? Ketika mataku ... tak indah lagi baginya.
Baca
Chapter: Perpisahan
"Apa?" tanya Axel tak percaya."Aku mengandung anakmu, kau ingat waktu itu?" Aku menunduk malu, terlalu takut dengan penolakan dari bibir pria ini."Benarkah, sungguh!" Suaranya berubah penuh sukacita.Aku baru berani menatapnya. "Dokter baru memberitahuku tadi," lirihku."Milikku?""Ya, hanya kau yang melakukannya tanpa proteksi."Senyum merekah, wajah pria tampan itu seketika menguarkan cahaya kebahagiaan."Aku ... akan menjadi ayah?" tanyanya tak percaya."Ya," jawabku pelan.Axel berusaha meraih wajahku dan menanamkan kecupan pada keningku. "Aku mencintaimu, Eli. Kekasihku, separuh jiwaku."Hatiku bergetar, tersentuh oleh pernyataannya. Namun dalam sekejap, kebahagiaan itu sirna ketika Axel menyadari kenyataan di masa depan."Aku ... tidak akan bisa mendampingimu, membelikanmu makanan yang kau inginkan saat ngidam, aku ... tak bisa menggenggam tanganmu saat kau melahirkan bayi kita."
Terakhir Diperbarui: 2021-12-31
Chapter: Kabar Tak Terduga
"Ms. Ellena, ini hasil pemeriksaannya." Dokter itu menatapku dengan senyum terkembang lebar pada bibir tipisnya."Ya," jawabku pelan. Masih merasa pusing setelah terbangun dari pingsan.Dokter melirik kehadiran George, Boni, Jodi, dan juga Eve."Tidak apa-apa, langsung katakan saja, Dok." pintaku."Selamat, Anda sedang mengandung.""Apa?" Seketika keempat rekanku berteriak terkejut."Maksud Dokter?""Ya, kandungan masih sangat kecil. Satu bulan."Apa? Bagaimana mungkin? Seketika bayangan pemaksaan itu kembali hadir dalam benak. Oh ya benar, Axel melakukannya tanpa proteksi waktu itu. Di saat seperti ini, kenapa harus terjadi."Selamat ya. Jaga kondisi, istirahat cukup agar morning sicknes tak semakin parah," pesan dokter itu sebelum pergi.Setelah pintu ditutup, Eve segera mendekatiku. "A
Terakhir Diperbarui: 2021-12-30
Chapter: Koma
Jeritanku membahana membelah kericuhan di tengah baku tembak. Perlahan, priaku menoleh menatap tangan gemetar ini.Tidak. Bukan aku yang menembak. Kami telah dikelilingi para polisi berseragam anti peluru dari lantai empat. Asad, berikutnya mendapat tembakan setelah Axel, tepat di kepalanya. Pemuda berambut keriting itu jatuh dengan suara berdebum keras."Tenanglah, kau aman sekarang!" Seseorang memelukku dari belakang, menyeretku pergi sementara dalam kegamangan aku melihat Axel terhuyung jatuh bersimbah darah.Jiwaku seakan meninggalkan raga. Hampa. Kosong. Tanpa kehendak tubuhku dibawa pergi. Semua menjadi kesunyian abadi. Berkomat-kamit dalam gerak lambat membuatku berkedip bingung. Otakku tak mau mencerna. Tubuhku gemetar hebat. Dan kegelapan absolut menelanku dalam kedamaian.***Suara dengungan mesin membangunkanku. Aku mengedip bingung mencerna plafon putih di atas kepala.
Terakhir Diperbarui: 2021-12-29
Chapter: Dia Terluka
Asap mengepul dari salah satu pojokan. Aku bisa melihat dari sini rombongan pria memakai rompi khusus sedang membidik ke arah tersebut.Jantungku bertalu semakin kuat. Memohon dalam hati semoga di sana Axel tidak berada. Aku merunduk saat melihat salah seorang dari mereka berbalik."Hei siapa itu?" teriaknya.Sial, dia melihatku. Aku berlari ke salah satu kamar dan menutupnya. Segera bersembunyi ke bawah tempat tidur.Langkah kaki terdengar mengejar di luar kamar. Berdentum seperti irama jantungku.Pergilah, kumohon. Suara tembakan lagi terdengar dari luar pintuku."Periksa setiap kamar!" Teriakan terdengar dari luar."Tidak! Mereka berada di sayap kiri. Lihat, mereka membalas tembakan! Di sini butuh bantuan!" Sahutan terdengar samar-samar."Satu orang memeriksa di sini! Sisanya bantu ke sayap kiri!" perintah sebuah suara berat.
Terakhir Diperbarui: 2021-12-29
Chapter: Mengancam
Aku memberontak, lecetnya kulit tak kuhiraukan sama sekali. Semakin cepat aku membebaskan diri, kemungkinan dirinya selamat lebih besar. Apa pun itu, aku akan melakukannya demi Axel. Betapa bodohnya diriku, aku mengutuk dalam hati, tapi jeratan itu terlalu kuat untuk bisa kubebaskan. Benang takdir yang tak bisa kami putuskan. Cinta semenyakitkan ini. "Kumohon, sekali ini saja, bantu aku!" Aku memohon pada Yang Kuasa. Keajaiban yang kunanti, yang tak kunjung datang seumur hidup. Namun kali ini, keajaiban itu terjadi. Aku melihat lempengan besi kecil bagian dari sparepart jamku terjatuh tak jauh dari jangkauan. Menggunakan kaki aku menggapai benda kecil itu menuju lenganku. Bersyukur, tubuhku sefleksibel itu hingga bisa menjangkaunya. Menggunakan benda kecil itu aku mulai mengerat tali yang mengikatku ke ranjang. Dalam sepuluh menit kemudian semua tali sudah terlepas. Aku berla
Terakhir Diperbarui: 2021-12-27
Chapter: Penculikan
Terbangun dalam pusing parah membuatku terbatuk-batuk. Udara berbau tak enak, apek dan lembap. Belum lagi ruangan yang gelap gulita.Aku berusaha menggerakkan tangan, tapi tak ada yang terjadi. Tubuhku bergeming. Apa ini? Tanganku terasa seperti diikat oleh tali."Axel?" panggilku parau. "Kau di sini?" Pipiku menyentuh seprai lembut. Dia membaringkanku ke tempat tidur. Kakiku juga terikat kuat dan terhubung pada ranjang."Axel!" teriakku marah. Dia membiusku dan mengikatku layaknya tawanan. Apa maunya pria sialan ini?"Apa maumu? Kuperingatkan kau, lepaskan aku sekarang!" Aku memberontak marah. Hidungku berdenyut nyeri saat aku berteriak.Lampu tiba-tiba dihidupkan. Terang benderang membuatku berkedip tak fokus demi menyesuaikan intensitas cahaya."El, apa ini?" Axel berjalan mendekat. Menatapku lekat-lekat.Ia mengangkat telepon gantungan kunci ke atas su
Terakhir Diperbarui: 2021-12-24
Anda juga akan menyukai
Istri Jahat Presdir
Istri Jahat Presdir
Romansa · Queen Moon
1.0M Dibaca
Nafsu si perkasa
Nafsu si perkasa
Romansa · Blacksugar
989.4K Dibaca
Gadis Penari Sang Presdir
Gadis Penari Sang Presdir
Romansa · juskelapa
983.8K Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status