“Kenapa Pak Menteri terlihat buru-buru sekali?” tanya salah satu tamu undangan pada temannya sambil menatap Sang Menteri yang sedang dikawal oleh Pengawalnya untuk keluar dari area resepsi pernikahan itu. Dia heran, padahal Sang Menteri baru saja datang dan harus pergi lagi.
“Entahlah,” jawab temannya.
“Apa mungkin karena ada hal mendesak yang harus ia lakukan?”
“Bagaimana pun dia seorang abdi negara. Tugas negara mungkin lebih penting daripada menghadiri resepsi pernikahan ini.”
“Tapi, hebat sekali Elena. Tamu-tamu yang datang berkelas semua.”
“Siapa dulu mendiang ayahnya.”
“Tapi sayang Elena harus menikah dengan…”
Mereka menatap ke arah Kaisar dengan pandangan meremehkan.
Yang tidak diketahui oleh siapapun adalah, Menteri Pertahanan terburu-buru meninggalkan lokasi karena Kaisar yang memerintahkannya demikian. Semua orang yang mengenal Kaisar tahu kalau perintahnya seperti sebuah ultimatum. Keras, tegas, dan tidak bisa dibantah.
Elena yang sibuk didatangi oleh para tamu und