Share

Bab 5

Setelah membaca pesan itu, Kaisar melangkah pergi menuju kamarnya. Saat dia melewati ruang tengah, Kaisar terkejut melihat kedua pamannya dan bibinya sudah duduk di sana seperti menunggunya. Paman Lionel, Paman Mason dan Bibi Lili berdiri sembari menatap Kaisar dengan tatapan yang memiliki banyak arti. Tatapan yang menyimpan rasa benci yang begitu besar kepadanya. 

Kaisar tahu mereka masih berusaha mencari cara agar bisa mendapatkan bagian dari semua harta kekayaan ayah angkatnya dengan bernegosiasi dengannya.

“Bisa bicara sebentar,” pinta Lionel.

Kaisar mengangguk, dan bergabung dengan mereka.

“Ada apa, Paman?” tanya Kaisar.

“Mengenai perusahaan Abraham Grup…”

“Aku akan mengurusnya setelah pernikahanku dengan Elena selesai digelar,” sela Kaisar.

“Kau tidak akan menggantikan posisiku yang kini menjadi CEO di sana, kan? Karena bagaimana pun akulah yang ditunjuk ayahmu untuk mengurus perusahaannya selama ini. Ayahmu hanya mengawasi saja dan akulah yang turut andil memajukan perusahaan itu,” ujar Lionel panjang lebar.

“Dan aku, meskipun tidak ikut terlibat banyak dalam membantu mengurus perusahaan peninggalan ayahmu,” tambah Mason. “Tapi, kau tetap harus membagi sahamnya padaku.”

“Juga padaku,” tambah Lili. “Kami adik kandungnya dan kami ikut berperan atas kemajuan bisnis kakak kandung kami selama ini.”

“Kami tidak peduli dengan semua harta kekayaan yang lain, asal aku tetap dipercaya memimpin perusahaan itu dan kedua adik-adikku mendapatkan bagian sahamnya,” tambah Lionel. “Lagipula kau tak akan bisa mengurus perusahaan Abraham Grup. Jika kau memaksa untuk mengurusnya karena semua peninggalannya jatuh ke tanganmu, kau akan menghancurkan peninggalan ayahmu karena kau bukan ahlinya untuk mengurus perusahaan itu.”

Kaisar hanya terdiam, menatap ketiganya. Tidak tertarik untuk menyela kalimat mereka. 

“Dan kami sudah berdamai dengan kenyataan ini. Kami marah saat itu karena Kak Abraham tidak pernah bercerita kalau kau anak kandungnya. Wajar jika kami kesal saat itu. Sekarang kami sudah menerimamu sebagai keponakan kami. Ini kami lakukan untuk menyelamatkan peninggalan ayahmu,” tambah Lili.

Kaisar masih terdiam. Mereka semua menunggu keputusan Kaisar. Tak lama kemudian Kaisar berdiri lalu berkata pada mereka.

“Ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini. Sekarang aku sedang menyiapkan pernikahanku dan banyak hal yang harus aku urus agar pernikahanku dengan Elena berjalan sempurna. Maaf aku harus pergi,” ucap Kasiar yang membuat semuanya kembali menunjukkan wajah murkanya.

“Kita benar-benar tidak akan mendapatkan bagian apapun dari peninggalan Kak Abraham,” geram Lionel saat Kaisar sudah meghilang dari sana.

“Sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Lili bingung.

“Sebaiknya kita tunggu saja setelah acara pernikahan Kaisar dan Elena digelar,” tambah Mason.

“Jika kita tidak berhasil mempengaruhinya bagaimana?” tanya Lili.

Kali ini Lionel yang menjawab. “Jika memang ketakutanmu terjadi, aku sudah memiliki cara agar dia menyetujui apa yang aku katakan padanya tadi.”

Mason dan Lili menatap Lionel dengan wajah penasarannya.

“Memangnya dengan cara apa?” tanya Mason.

“Lihat saja nanti,” jawab Lionel lalu berdiri dan bergegas pergi meninggalkan kedua adiknya di sana.

***

Berita pernikahan Kaisar sudah menjadi headline di semua portal berita, bahkan juga saluran televisi nasional. Ini dikarenakan pernikahan Kaisar dengan Elena digadang-gadang sebagai salah satu pernikahan termahal di negara itu. Belum lagi daftar undangan yang membuat semua orang yang terkait dengan penyelenggara pesta panik, berusaha untuk menyiapkan pesta terbaik untuk orang-orang terkenal dan penting itu. 

Namun, upacara pemberkatan pernikahan Kaisar dan Elena hanya dihadiri oleh keluarga besar Elena saja, dan seorang pria bertubuh tegap dari pihak Kaisar. Media hanya diperbolehkan meliput saat pesta resepsi pernikahan. Mereka semua bersepakat bahwa, sekalipun pernikahan Kaisar dan Elena dilangsungkan dengan mewah, namun identitas Kaisar tetap disembunyikan. Kaisar hanyalah seorang pria yang baru kembali dari kemiliteran, yang dijodohkan oleh mendiang ayah Elena. "Kalau identitas Kaisar sampai bocor ke publik, ini akan jadi skandal!"

Selesai melakukan upacara pemberkatan pernikahan, Kaisar menggamit lengan Elena dan berbisik, “Untuk hari ini saja, kita harus terlihat seperti pasangan yang paling bahagia.”

Elena mengangguk. Akhirnya mereka menunjukkan wajah bahagianya kepada seluruh keluarga yang hadir di sana.

Dan malam itu, resepsi pernikahan Kaisar dan Elena akhirnya digelar. Mereka berdua duduk di pelaminan. Tamu-tamu undangan sudah berdatangan dan satu persatu menyalami mereka dengan ramah karena mengenal siapa Elena, tapi tidak untuk Kaisar. Semua tamu tampak meremehkannya dan menyayangkan kenapa Elena memilih seorang lelaki yang tidak jelas asal usulnya itu.

Seperti yang sudah diduga, di malam ketika resepsi digelar itu, semua orang sibuk mempertanyakan asal usul dari Kaisar. Tidak banyak informasi yang bisa ditemukan mengenai Kaisar, selain, dia masuk sekolah militer sejak remaja, dan pernah bertempur di daerah Utara.

“Jadi, pewaris Abraham Grup menikah dengan seorang pria yang tidak jelas asal usulnya?” tanya salah satu tamu dari kolega Abraham.

“Begitulah,” jawab tamu undangan di sebelahnya. “Pewaris Abraham Grup sepertinya sudah terpedaya oleh cinta. Padahal banyak yang menyukainya dari kalangan artis, anak pengusaha-pengusaha ternama dan bahkan kabarnya dia sempat hendak dipinang oleh anak salah satu Menteri di negara ini.”

“Bagaimana kalau lelaki itu menjadi ancaman untuknya? Bagaimana jika dia berniat jahat untuk merebut semua harta kekayaan peninggalan Tuan Abraham saja?”

“Itulah yang ditakutkan banyak orang.”

Semua orang sibuk bergosip, bahkan ada yang terang-terangan mengatakan hinaannya kepada Kaisar. 

Bastian - salah satu sepupu Elena yang paling menyebalkan juga tidak lupa memberikan komentar dengan nada menghina pada Kaisar kepada teman-teman sebayanya yang juga hadir di acara pernikahan itu. 

“Apa ayahmu tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah pernikahan sepupumu Elena?” tanya teman Bastian yang tidak habis pikir melihat Elena bisa memilih seorang pria yang tidak jelas asal usulnya itu.

“Ayahku bukan tidak bisa mencegahnya, tapi dia sedang menyiapkan sesuatu untuk mengusir brandal itu dari keluargaku dan memisahkannya dengan Elena,” jawab Bastian.

Dua temannya terkejut mendengarnya.

“Kami setuju. Kehadirannya sudah mencoreng kehormatan keluargamu.”

Tak lama, sebuah limosin datang. Menteri Pertahanan yang sangat misterius, dan hampir tidak pernah diliput media, datang ke pernikahan Elena dan Kaisar. Semua orang terkejut, dan bertanya-tanya, untuk siapakah beliau hadir di sana. Dari mulai dugaan jika Menteri tersebut mengenal Abraham, hingga spekulasi kalau Menteri tersebut mengenal salah satu sepupu Elena.

“Wah, jangan-jangan Pak Menteri datang karena mengenalmu, Bastian.” Salah satu temannya berkata.

Bastian menjadi gugup dan menjawab dengan agak terbata, dan akhirnya bilang kalau ia pernah bertemu beberapa kali dengan sang menteri. 

Kaisar yang melihat kedatangan Menteri Pertahanan berubah menjadi agak kesal. “Padahal sudah kubilang untuk tidak perlu datang,” gumamnya yang saat itu sedang duduk berdua bersama Elena di pelaminan. 

Menteri Pertahanan yang semula terlihat sangat dingin, mendadak agak gemetar melihat perubahan ekspresi di wajah Kaisar saat dia hendak mengucapkan selamat atas pernikahannya. 

Dan ketika perhatian semua orang teralihkan, dan mereka sibuk bergosip, Kaisar menyelinap untuk menghampiri Menteri Pertahanan. 

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Kaisar yang membuat Menteri Pertahanan itu cukup terkejut.

“Tentu saja untuk menghadiri pernikahan Anda. Dan juga, Presiden menitipkan salam untuk Anda.”

Gestur tubuh Kaisar dan Menteri Pertahanan tampak natural. Tidak ada yang menyadari jika keduanya sedang berbicara. 

“Sebaiknya kau pergi dari sini. Ini perintah,” ujar Kaisar dengan nada yang tegas, dan menakutkan bahkan untuk seorang Menteri Pertahanan.

Menteri Pertahanan itu mengangguk kaku. Dia berujar dengan terbata, “B-baik, Jenderal.”

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tien Bppt
penasaran akan besar & tingginya 'power' sang Kaisar..
goodnovel comment avatar
benny benyamin
sudah lewat aplikasi malah diminta bayar dgnntop up...kuota kita juga sdh berbayar
goodnovel comment avatar
Paulina Nurhadiati Petrus
dasar licik ini paham sama bibinya mank culas harta aja yg kamu mau gusti. nah kan si mentri aja ini sampai jiper ya sama kaisar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status