“Pak Thomas, aku mohon lepaskan aku ....” ucap Emily dengan penuh permohonan. Hatinya sangat kacau, dia juga tidak tahu harus berbuat apa.
“Emily, wanita cantik itu memang untuk dinikmati pria. Kamu seharusnya memanfaatkan kelebihanmu ini! Jangan khawatir. Kalau kamu nurut padaku, aku jamin jabatan dan gajimu kelak pasti bisa meningkat. Kamu juga pasti bisa mendapatkan apa pun yang kamu inginkan di perusahaan!”
Thomas tersenyum menyeringai. Kemudian, dia langsung memeluk Emily yang sedang berada dalam keadaan rapuh dan hendak menciumnya.
Emily ingin meronta. Namun, saat memikirkan ibunya yang terbaring di ranjang rumah sakit dan pendidikan adiknya, dia bahkan tidak sanggup mengumpulkan keberanian untuk melawan.
Dalam sekejap, dia langsung terlihat sangat putus asa, semua harapannya sudah hilang ....
Tok, tok, tok!
Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Kemudian, Owen berjalan masuk dengan membawa dokumen prosedur masuk perusahaan yang diberikan departemen personalia.
Saat