Sinar mentari mulai menembus masuk melalui celah pintu dan jendela. Alex membuka matanya perlahan dan tersadar bahwa dirinya bukan berada di dalam kamarnya.
Segala bayangan peristiwa kemarin, juga ucapan papa dan mamanya kembali terngiang di telinganya.
Benar, ia memutuskan untuk keluar dari rumah megah dan meninggalkan semua fasilitas miliknya. Alex duduk di tempat tidurnya dan merenung beberapa saat. Hari ini adalah pertama kalinya ia menjadi pengangguran. Biasanya di jam dan waktu seperti ini ia sudah berkutat dengan urusan pekerjaan yang memusingkan.
Alex mengambil ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan pukul sembilan. Sudah lama rasanya ia tidak bangun siang seperti ini, kecuali di hari Minggu.
'Intan pasti sudah sibuk bekerja,' gumamnya.
Alex memilih mandi dan memesan menu sarapannya. Ia mengirim sebuah pesan untuk Intan agar menghubungi dirinya jika sedang punya waktu luang.
Tak lama kemudian, makanan pesanan Alex pun datang. Alex membuka pintu dan membayar makanan pesan