"Kalau Mbak gak mau datang, aku lebih senang. Biar aku ajak ibu saja bersamaku. Tolong jangan mengusik rencana yang sudah aku siapkan dengan matang," jawab Rudy.
"Ibu juga gak akan datang, Rud. Aku gak akan memkbiarkan orang lain merendahkan dan meremehkan ibu," potong Intan.
"Jangan seenaknya, Mbak! Mbak selama ini meminta semua orang mendukung dan melindungi Mbak, tapi gak mengijinkan aku bahagia," kata Rudy.
"Apa kamu berpikir kalau kebahagiaanmu itu sudah membuat hati ibu sakit? Kamu egois kalau hanya memikirkan kepentinganmu sendiri."
Intan dan Rudy saling berhadapan dengan amarah yang terlihat jelas dalam sorot mata mereka. Ibu Intan mulai menangis, ia tidak pernah membayangkan dia buah hati yang telah dewasa itu saling bertentangan.
"Cukup! Apa-apa kalian ini? Kalian sudah dewasa dan selama ini bisa saling membantu. Kenapa sekarang kalian saling menyerang dan kasar? Ibu sangat kecewa pada kalian," teriak Ibu Intan.
Intan dan Rudy terdiam mendengar perkataan ibu mereka. Int