Tommy masuk ke kamar dan merebahkan diri di atas tempat tidurnya. Beberapa hari setelah mengusir Silvy, suasana rumah itu benar-benar hampa.
Tommy tidak bisa berbincang dengan siapapun di rumah itu. Ia seperti hanya menumpang tidur di rumahnya sendiri. Setiap pagi Tommy pergi bekerja, dan pulang saat hari telah larut.
Tidak ada lagi yang menunggunya di rumah atau menanyakan keadaannya. Dalam kesendirian, tiba-tiba Tommy teringat pada Intan. Tommy merasa bingung, kenapa dirinya justru teringat pada wanita yang tidak pernah ia rindukan sebelumnya.
'Intan, dimana dia sekarang? Aku baru menyadari kalau pilihanku ternyata salah. Aku telah mencintai orang yang salah, yang justru telah menghancurkan hidupku. Apa mungkin Intan adalah wanita terbaik bagiku? Kenapa baru sekarang aku memikirkan ini?' batin Tommy.
Tommy menatap langit-langit kamarnya, terlintas bayangan senyum di wajah Intan setiap mengantar dan menyambutnya saat pulang bekerja.
Intan selalu tersenyum dan menjawab dengan lembut