“Kami mencari Aleya!”
Tanpa basa-basi Verrel langsung mengutarakan maksud kedatangannya dengan nada tajam. Belina berdiri di samping Verrel menatap sinis kepada Yavid, sedangkan Jarvis duduk di sofa sebelah kiri Verrel dengan tatapan kesal ke pamannya tersebut.
Yavid membenarkan posisi kursi roda Mariam agar berada di hadapan anak, menantu dan cucunya. Mariam seperti penengah di antara kedua anak lelakinya.
“Kalian mencari Aleya?” Yavid mendengus dingin, “apakah rumahku terlihat seperti tempat penampungan sampah?”
Aleya yang mendengar ucapan Yavid mendadak kesal, “Berarti aku sampah?” Gerutu Aleya.
“Nyonya, tolong jangan bersuara,” bisik Rita yang juga mendengarkan percakapan mereka. Aleya menuruti ucapan Rita walau hatinya kesal.
Yavid kemudian berjalan ke hadapan Verrel, kini mereka berdua saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. Yavid memberikan tatapan tajam kepada Verrel, begitupun sebaliknya.
“Sejak kapan aku mencampuri urusan kalian?” tanya Yavid dengan nada dingin tan