“Selamat. Kalian resmi menjadi pasangan suami istri.”
Penghulu menebarkan senyuman terbaiknya kepada Yavid dan Aleya. Kemudian memberikan dokumen pernikahan mereka.
Yavid tersenyum senang, bahkan ia menampakkan barisan giginya yang rapi dan putih. Lesung pipinya menambah level ketampanan seorang lelaki berusia empat puluh tahunan tersebut.
“Terima kasih.” Seru Yavid sembari menyalami tagan penghulu.
Sementara wajah Aleya terlihat cemberut. Pernikahan bukanlah hal yang membahagiakan bagi Aleya, apalagi ini merupakan bagian dari rencana Yavid untuk membalas dendam. Tidak ada cinta di antara mereka.
Aleya menghela napas panjang, “Aku menikah dengan keluarga Leopard yang lain. Apakah ini akan menjadi mimpi buruk selanjutnya?” bisik Aleya dalam hatinya.
Keduanya keluar dari ruangan penghulu, Aleya berjalan lebih dahulu. Tiba-tiba Yavid memegang tangan Aleya dengan perhatian lengkap dengan senyumnya yang membahayakan jantung setiap wanita.
Aleya terperangah dengan sikap Yavid yang tiba-tiba