“Tolong aku.”
Aleya berdiri di hadapan James. Kemudian kedua tangannya meraih bahu lelaki di hadapannya, ia berjinjit agar bibirnya dengan leluasa mudah mengecup bibir James.
Tanpa pikir panjang James melayani kecupan Aleya. Mereka saling berpagutan, air mata Aleya mengalir disela kecupan mereka. Namun, hal tersebut tidak membuat James terganggu. Hal yang sudah ia nantikan kini sedang ia nikmati, kecupan hangat dari wanita yang ia sukai.
James memeluk Aleya dengan erat seolah tidak ingin melepaskan wanita yang sudah mencuri hatinya. Ia benar-benar menikmati kecupan tersebut.
Yavid dan Kristy menyaksikan kemesraan Aleya dan James.
“Ternyata itu lelaki yang beruntung mendapatkan Aleya,” ujar Kristy sambil tersenyum, ia semakin yakin jika Yavid dan Aleya tidak ada hubungan apa-apa.
Sementara itu Yavid menatap kedua orang yang sedang bermesraan itu dengan tatapan tajam penuh kebencian. Bahkan kedua tangannya mengepal seolah amarahnya hampir tidak terbendung lagi.
Aleya mengakhiri