“Apa kau serius mencoba membaca seluruh jurnal ilmiah ini sendirian sambil mabuk-mabukan?” komentar Silvana begitu dia mendapati sahabatnya tidak keluar rumah beberapa hari bahkan sampai absen dari kampus. Padahal ini Jiyya, gadis yang mementingkan pendidikan melebihi apa pun seolah bolos ke kampus saja dia harus sakit keras dulu.
Karena itu setelah kelasnya selesai Silvana langsung ke kediaman Jiyya dan menemukan gadis itu berada dalam kondisi tidak tertolong.
“Ya, aku hanya—hei!” Jiyya kontan sedikit menjerit ketika Silvana menarik bukunya karena Jiyya bahkan tidak melirik ketika gadis itu bertanya. Silvana memang terkadang punya pemikiran sendiri tentang bicara itu harus saling menatap lawan bicara. Dan seperti inilah yang terjadi bila Jiyya mengabaikan salah satu aturan tidak tertulisnya itu.
Alasan jelasnya mengapa Silvana datang mengunjunginya adalah karena sebagai sahabat terdekat gadis itu selain Dean, Jiyya tidak kunjung keluar rumah sejak ujian selesai. Setahunya gadis it