Mendengar suara Joan yang memberat dengan napasnya yang menerpa telinganya lantaran pria itu berbisik padanya, membuat wajah Maria memerah.
Perempuan itu sadar bahwa kini Joan sudah memasuki fase yang dia suka. Kemarahan yang ada di dalam dirinya menguap entah kemana.
Maria dengan senang hati langsung menjauh pergi dan melompat ke tempat tidur, perempuan itu tahu betul bagaimana caranya memancing pria itu untuk bergerak menginginkannya. Tidak sampai disitu dia bahkan membuka kedua kakinya lebar-lebar untuk mengundang Joan mendekat padanya seperti seekor srigala yang kelaparan.
Joan menutup matanya sebelum memutuskan menyusul perempuan itu. Dia tahu bahwa ini akan berhasil, tapi dia juga tahu bahwa ini akan sedikit melelahkan.
Ketika dia telah berada didekat nya dan melihat baik-baik pemandangan apa yang dia dapati, Joan hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Seringai langsung terbentuk dibibirnya tatkala pria itu mulai mendekati tempat tidur. Maria benar-benar