“Selamat pagi Silvana, kau terlihat sedikit kelelahan pagi ini,” sapa Joan, nadanya terdengar riang ketika dia menyapa gadis itu. Seolah dia tidak menulikan pendengaran terhadap sambutan yang sedikit bertensi tinggi dari gadis berambut pirang itu. Setelahnya Joan kembali menatap ke arah Jiyya sekali lagi. “Aku sebenarnya datang untuk membawakan beberapa buku. Aku punya banyak di tempatku dan aku ingat kau sering menghabiskan waktu untuk membaca buku saat liburan kan?” Pria itu mengangkat salah satu tangan yang dia gunakan untuk membawa paper bag yang tentu saja berisi buku sesuai dengan perkataannya beberapa saat lalu.
“Oh, terima kasih!” Jiyya terlihat berseri-seri menerima bungkusan tersebut dan kemudian meraih tangan Joan untuk masuk ke dalam rumahnya seraya menutup pintu di belakang. “Kami berdua baru saja akan sarapan, apa kau ingin bergabung?”
Joan memiringkan kepalanya dan menutup kedua matanya dengan senyuman khas. “Aku tidak akan pernah menolak ajakan makan bersama dari seo