Saat bersamaan Aiden menerima panggilan telepon, Matanya langsung melotot saat mendengar Arthur melaporkan sesuatu.
“Bangsat bajingan wanita itu!” umpat Aiden.
Adrian melepaskan pelukannya, dia menatap Aiden yang terlihat begitu marah.
“Adrian ayo ikut aku ke rumah sakit.” Ajak Aiden.
Alea dan Aira yang takut memaksa untuk ikut.
“Aku ikut.” Pinta Alea.
“Di rumah saja Sayang.” Pinta Adrian.
“Aku juga ikut.” Sahut Aira.
Akhirnya mereka mengajak istri mereka masing-masing.
Sepanjang jalan Aiden memukul stir, bagaimana bisa dia kecolongan begini.
“Kakak ipar da apa?” Tanya Adrian penasaran.
“Nanti kamu akan tahu sendiri.” Ujar Aiden.
Sesampainya di rumah sakit, Aiden pergi keruangan Gina.
Disana ada Direktur rumah sakit dan juga dokter yang bekerja di laboratorium.
Direktur itu memberikan beberapa berkas yang disimpan Gina.
Sementara Dokter yang bekerja di laboratorium sangat ketakutan.
“Jelaskan semua ini!” Teriak Aiden.
Aura membunuh Aiden telah keluar, pria itu sangat