“Apa? Rumah kamu?” Nada menoleh cepat pada pria itu. Matanya membelalak kaget, seolah jawaban Daffa sangat mengejutkan baginya.
“Iya. Ini rumah pribadiku. Dulu aku tinggal di sini dan mengurus semua pekerjaanku di sini, tapi saat aku sakit papa membawaku pindah ke rumahnya. Dia bilang supaya aku ada yang menjaga. Jadi, karena sekarang aku sudah sehat, maka aku akan tinggal di sini lagi, bersama kamu dan nenekmu.” Daffa berkata dengan tenang.
Lagi-lagi Nada dibuat membelalak dengan jawaban Daffa .
“Apa? Tinggal di sini? Bertiga saja?”
“Tentu saja enggak. Nanti akan ada beberapa pelayan di sini. Aku sengaja mengajak kamu dan nenekmu tinggal bersama, karena kamu tahu sendiri kalau aku masih harus mendapatkan jatah air susu rutin dari kamu kan?” Daffa tersenyum miring, seraya mengedipkan sebelah matanya.
Nada langsung tertunduk. Dadanya berdegup kencang, teringat momen panas saat dia dan Daffa terlihat dalam pemberian air susu secara langsung tersebut.
“Tapi Daffa, ini terlalu mewah untuk