Ruang kerja berada tepat di samping kamar tidur. Bibi Helena bersiap untuk mengetuk pintu yang terlihat masih tertutup itu. Namun, sebelum dirinya mengetuk pintu ruang kerja, justru pintu ruang kamar lah yang tiba-tiba terbuka. Bart keluar dengan pakaian kerja yang sudah melekat di tubuh. Wajahnya benar-benar tampan, meskipun terdapat rona hitam di bawah mata. Hal itu menandakan semalam Bart kurang tidur. Mungkinkah dia tidak dapat memejamkan matanya setelah berbicara dengan Hanna semalam?
"Em ... Tuan, sarapan sudah siap." Bibi Helena membungkuk dan mengekori Bart menuju ruang makan .
Bart begitu gagah dengan tampilannya saat ini. Dia adalah pria yang sangat memperhatikan penampilan. Jam Rolex edisi terbatas melingkar dengan elegan di salah satu pergelangan tangan Bart. Jika ditaksir harganya kurang lebih seratus ribu Euro.
Hanna yang sudah menunggu di meja makan merasakan kehadiran Bart. Dia memejamkan mata dan menarik napas perlahan. Wajahnya menundu