Pagi harinya ...
Bart baru saja membuka mata setelah semalam dia memutuskan untuk pergi ke klub malam seorang diri, dan kembali ketika sudah hampir subuh. Dia menoleh ke samping, dan tentu saja tempat yang biasa ditiduri Hanna sudah dalam keadaan kosong. 'Wanita itu pasti sudah berkeliaran di lantai bawah,' batin Bart. Bart bangkit dan meregangkan seluruh anggota tubuhnya. Rasa pusing masih belum sepenuhnya menghilang di kepala. Meskipun semalam tidak begitu mabuk, Bart menyadari jika ia sudah menghabiskan terlalu banyak minuman beralkohol. Pergolakan di dalam dada memaksanya untuk mencari hiburan di luar. Ia bahkan tidak tahu bersikap seperti apa terhadap istrinya. Hati kecil Bart tentu saja membenarkan bahwa tidak sepatutnya Hanna berada di dalam rumah tangga yang tidak ia impikan seperti ini. Namun, entah ada dorongan apa di dalam diri pria itu untuk tetap mempertahankan Hanna sebagai satu-satunya istri yang dia miliki.
Sophia ... Nama wanita itu kembali memenuhi