Rey tak sempat mikir panjang, dia langsung bergerak cepat, sebuah tendangan terukur dan sangat keras di lesakan.
Blukkkk…ngeeekkk!
Orang yang menusuknya terkapar tak bergerak lagi, pingsan seketika terkena tendangan gledeknya.
Dua orang lainnya kembali menyerang Rey, akibatnya pemuda ini marah bukan main, akhirnya Rey pun mengamuk.
Blukk…blukk…!
Kembali Rey langcarkan tendangan dan juga pukulan keras, akibatnya kedua orang ini terkapar di aspal.
“Pergi kalian, muak aku lihat wajah kalian, jangan sampai aku gelap mata dan bunuh kalian bertiga!” dengus Rey, dengan wajah menahan sakit, keduanya mengangkat rekannya yang tadi koma, aroma dendam terpancar di wajah keduanya.
Rey tak menggubris mereka, dia lalu bantu sopir truk yang mereka hajar tadi untuk bangkit.
“Makasih dek, mereka memang patut di hajar, bukan hanya aku yang jadi korban, juga teman-temanku yang lain!” kata pria setengah tua. Untung saja tidak ada tulangnya yang patah, hanya bengap dan luka lecet saja yang dia terima.
“Nam