Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 28: Bersembunyi di Rumah Norma

Share

Bab 28: Bersembunyi di Rumah Norma

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-04-18 18:54:11
“Bang kita carter mobil ke Balongin yaa?”

Rey mengangguk saja, dia cek uangnya masih cukup, setelah Norma sebut sewa carter mobil sejuta umat tarifnya 700 ribu rupiah sekali jalan.

Rey yang seumur-umur baru kali ini ke Kalimantan Selatan menikmati perjalanan tanpa macet selama hampir 4,5 jam.

“Enak juga yaa, ramai tapi tak macet,” ceplos Rey.

“Iya Om, Kalimantan beda dengan Jakarta Om,” si sopir carteran nyerocos, hingga Norma senyum kecil.

Sepanjang jalan Rey pun mikir, dia tak mungkin hidup numpang dengan Norma. Memalukan laki-laki kalau sampai numpang dengan perempuan, janda punya anak pula, pikir Rey.

Norma kini tidur nyenyak bersama baby Aira, tapi Rey tidak!

Otaknya terus mikir cari jalan, agar punya penghasilan. “Gunakan keahlian beladirimu untuk jadi duit!” Rey teringat pesan Amang dan juga Jantra saat di LP dulu.

“Kalau memang aku di takdirkan harus bertarung agar dapat duit, apa boleh buat!” batin Rey sambil hela nafas.

Akhirnya menjelang malam, sampailah mereka di rumah Norm
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 7
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 122: Bahagia Hanya Sesaat...!

    Rey tak segan schedule ulang penerbangan ke Papua, tuh dia masih punya jatah libur 2 harian lagi, Selvi juga sama,masih 2 hari lagi baru terbang kembali.Tapi dia sudah ajukan pengunduran diri ke maskapai plat merah itu,"Aku udah capek Bang, sudah 4 tahun loh jadi pramugari, aku ingin kuliah lagi!" alasannya, Rey pun hanya mengangguk dan mendukung niatan adiknya.Kedua sahabat pramugarinya sampai melongo saat Selvi dengan bangga kenalkan Rey, sebagai Abang se ayahnya, sebelum mereka bertolak ke bandara dan terbang ke Bagoya.“Selvi, Abang-mu masih jumblo kan? Buatku ajah yahh,” bisik salah satu temannya pramugarinya kenes, Selvi tertawa saja dan bilang silahan di rayu.Namun temannya yang tak kalah cantiknya ini langsung manyun, saat Selvi berbisik kalau kalau Abangnya ini miliki banyak kekasih.Rey yang mendengar ini langsung cubit pipi adiknya, hingga kedua sahabatnya terbahak.Selvi kini tak ragu kolokan dengan Rey, pria matang ini pun sama, sekian lama merasa jadi ‘anak tunggal’

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 121: Tak Sengaja Dipertemukan

    “Bang…bang…lohh kok termenung!” sentak Selvi dan makin kaget lagi saat dia melihat mata Rey malah berkaca-kaca.“Selvi…ketahuilah…kamu ini adikku, tanpa tes DNA pun aku yakin kamu ini adikku. Kita memiliki ayah yang sama, tapi ibu kita berbeda!” sahut Rey, hingga bikin Selvi melongo.“B-bang…bentar dulu, kok bisa-bisanya kamu bilang aku ini adikmu, apa buktinya!” Selvi tentu saja tak percaya, masa iya mereka ini bersaudara, apalagi mereka baru bertemu, ini sangat tak masuk akal, pikirnya.Melihat Selvi bingung begitu, Rey pun mulai ceritakan kronologisnya, kenapa dia sampai berani ngomong kalau Selvi ini adik se ayahnya.“Selvi, Abang punya sepupu, namanya Bungki Sulaimin, dia pernah cerita, ayah kita yang bernama itu Bannon pernah ke Kampung Kur mencari ibumu, tak lama setelah kampung ibumu itu di bombardir, tapi ayah kita tersebut gagal mencari kamu.”Rey tak bohong, tanpa setahu Bungki, Rey pernah memancing sepupunya itu cerita soal masalalu ayah kandungnya tersebut.Saat itu Bungki

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 120: Bantu Selvi

    “Dengar nggak sengaja Selvi, bukan sengaja nguping,” sahut Rey sambil senyum di kulum. Selvi langsung hela nafas dan kini dia murung lagi.Rey makin tertarik melihat gadis cantik ini, wajahnya kayak ada bau-bau Timtengnya.“Selvi…kamu turunan Arab yaa?”Selvi terkaget-kaget dengan pertanyaan Rey, sebab dia masih memikirkan persoalan ayah dan ibu angkatnya di Bagoya.“Iya Bang…panjang kisahnya!” sahut Selvi pendek, seakan malas banget lagi banyak persoalan malah di tanya-tanya.“Hmm…kalau boleh tahu, berapa sih hutang ortu angkat kamu di bank?” tanya Rey lagi. Selvi yang sedang banyak masalah langsung merengut tak senang.“Bang, aku lagi mumets, kok Abang bawel sih nanya-nanya mulu, sebal deh, emanknya Abang mau bantu? Nih aku bilangin ke Abang, hutang ortu aku aku berikut bunga adalah 350 jutaan, you understan?” cerocos Selvi, menumpahkan rasa kesalnya.Saking kesalnya Selvi juga bilang alasan ortunya berhutang ke bank, untuk sekolahkan dia jadi pramugari. Inilah yang jadi beban berat

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 119: Selvi

    Tapi Roro akhirnya tak peduli lagi dengan itu semua, mereka berdua bak botol bertemu tutup, selama berhari-hari main cinta saja tanpa ada kata puas.Roro makin mabuk kepayang saat di ajak Rey belanja sepuasnya di sebuah mal dan menuju ke butik yang memajang pakaian bermerek.Jangankan pakaian, tas berharga mehong yang terkenal dengan merek He***s juga dibelikan Rey. Roro benar-benar di manjakan Rey.Roro pun langsung move on dari kekasihnya dan bilang, kenapa nggak dari dulu saja dia bersama Rey, nyesel keperawanannya di ambil mantan kekasihnya.“Tak apa…perawan kan hanya sekali tusuk, setelahnya sama ajah, yang penting goyangannya,” canda Rey, hingga Roro terkekeh dan bilang baru dengan Rey ini dia puas lahir batin saat bercinta.Rey pun juga sama harus mengakui, bersama Roro inilah dia sering bercinta adu adrenalin dan sering spot jantung.Bukan hanya di mobil, mereka juga pernah bercinta di kolam renang di hotel berbintang, bahkan pernah di pantai.Namun…semua kegilaan ini harus ber

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 118: Dari Bete Berubah Jadi...?

    “Ro…tunggu, masa setelah makan langsung olahraga, jeda dululah,” bisik Rey. Roro tertawa dan mengangguk, dia juga bilang masih kenyang."Iya sihh...nggak enak banget masih kenyang di bawa bercinta!" sahut Roro sambil rapikan lagi kimononya.Siangnya mereka manfaatkan jalan-jalan ke mal, Roro ngaku bete di rumah tanpa ngapa-ngapain, setelah ajakan bercinta di tolak Rey.Wajah Roro bukannya ceria, dia malah bete tak kepalang saat kepergok mantan kekasihnya sedang jalan dengan pacar barunya.Yang dulu dikatakan Roro selingkuhannya dan penyebab mereka batal menikah beberapa bulan yang lalu. Melihat itu wajahnya keruh, Roro bahkan malas ngomong dan Rey membiarkan saja.Sebagai pria berpengalaman dia paham, wanita kalau sedang marah paling mujarab di diamkan, tapi jangan di tinggalkan.“Rey, kita pulang aja yuks, malas banget jalan-jalan di sini, ketemu sama kura-kura ninja dan kekasihnya!” cetus Roro, padahal tadi dia niat ingin belanja di butik, mumpung ada Rey yang bayarin batinnya.Rey

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 117: Berawal dari Candaan...?

    “Enak sekali rumah kamu ini Rey, boleh aku di sini dulu?” Roro menatap sang perwira tajir ini. Rey mengangguk dan Roro langsung senyum manis.“Eh boleh kepo nggak? Kok kamu bisa beli rumah bagus ini, pasti harganya nggak murah kan?” pancing Roro, gadis tinggi semampai ini pun sebut angkanya yang menyentuh 2,5 miliaran.Rey diam sebentar lalu sebut ini…warisan kakeknya, Fandi Haruna!“Astagaa…iya lupa, kakekmu kan mantan polisi bintang 2, enak banget kamu dapat warisan,” ceplos Roro.Roro juga dengan bercanda bilang, kenapa nggak dari dulu saya Rey dapat warisan, sehingga tidak menjadi pekerja…shift malam!Rey hanya bisa senyum mesem, malu menjawab pertanyaan ini. Sebab inilah masalalunya yang kelam.Tapi Roro buru-buru ralat dan bilang semua orang punya masalalu dan tak perlu sok suci mengaku bersih, dia pun blak-blakan ngaku...sudah tak perawan lagi!Rey sampai terhenyak sesaat, tapi setelahnya senyum maklum.“Ro…apa yang akan kamu lakukan sekarang? Nggak mungkin kan kamu mabuk mulu,

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 116: Tak Sengaja Bertemu Roro

    Kini…tak ada yang tahu, Mayor Rey bukanlah seorang perwira militer biasa, tapi dia adalah seorang crazy rich alias milyader kaya raya, yang memiliki kekayaan hampir 2 triliun.Namun Rey tidak terlalu memusingkan soal ini, dia bahkan sengaja sediakan 50 miliar buat…disumbangkan ke tempat ibadah, atau pun orang-orang yang membutuhkan.“Buat apa uang di simpan-simpan, mending di sumbangkan ke orang yang membutuhan, toh kalau kita mati, uang nggak di bawa ke lubang kubur!” batinnya.Tapi ada yang unik, setiap kali nyumbang, Rey tidak mau namanya di sebut! Dia benar-benar menyumbang dengan tangan kiri pun tak tahu.Tak sulit bagi Rey untuk jadi dermawan, dia cukup searching di internet dan beberapa panti asuhan ataupun tempat ibadah dia datangi dan tanpa ragu beri sumbangan. Uniknya, biarpun dia muslim, Rey juga tak ragu nyumbang ke gereja, vihara, kuil ataupun panti asuhan yang non muslim.Banyak yang penasaran dengan sosoknya, tapi Rey selalu menutup rapat identitasnya.Kini, niat hati R

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 115: Batu Mengubah Hidup Rey Lagi

    Selama kurun waktu 7 bulan, Rey dan pasukan khususnya sudah 5X bentrok dengan kelompok pemberontak, semuanya di menangkan pasukan Rey. Walaupun Gurai sampai kini sangat licin, tapi dengan adanya Pasukan Maut ini, kelompok pemberontak benar-benar ketakutan dengan sepak terjang serdadu pimpinan Kapten Rey ini. Lambat laun, gebrakan pasukan maut Kapten Rey ini di ketahui Danrem, Pangdam hingga KSAD. Tapi...diam-diam mereka malah tutup mata!Bukan hanya di Ndagu wilayah operasinya, Kapten Rey juga kadang di minta Danrem-nya agar bergerak ke beberapa titik di mana kaum pemberontak bersenjata bersembunyi."Baguslah, kini Danrem tak melarang lagi pasukanku ini," batin Rey senang dan makin merajalelanya ia dengan pasukan khususnya ini.Imbasny....usulan Letkol Suyono agar Rey naik pangkat di kabulkan atasannya. Rey dan 25 Pasukan Maut-nya, mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat.Rey kini berpangkat Mayor dan langsung diangkat sebagai Wadandim Ndagu, Boni jadi Serka, Anang naik

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 114: Kokain dan Uang Kontan

    Hogo tanpa ragu ajak Rey melihat tempat yang dia jaga. “Itu tuan, karung-karungnya di tutupi dedaunan di dalam gua itu."Saya tak tahu apa sinya tuan, soalnya si Gurai bilang tugasnya aku hanya menjaga, kalau berani membuka aku akan di tembak mati!” kata Hogo, Rey yang masih di penuhi hawa membunuh kali ini bersikap berbeda.Dia melihat Hogo ini agaknya tidak bohong, pria bertubuh gelap ini terpaksa ikut kelompok Gurai karena di culik.“Ya sudah, kamu jalan ke depan dan gabung dengan pasukanku di pondok itu.”Tanpa di suruh 2X Hogo langsung mengangguk dan ke 25 anak buah Rey tentu saja surprise, tumben ada ‘satu’ anggota komplotan Gurai yang tak di bunuh, pikir mereka.“Paman Hogo,” seru seorang perawat yang sebelumnya jadi tawanan berseru setengah berlari menuju pria ini dan dia memeluk Hogo dengan erat.Rey terdiam, apalagi saat melihat Hogo memeluk ke 5 -nya bergantian dan bersyukur mereka selamat, atau lebih tepatnya diselamatkan Rey dan anak buahnya.“Untung aku tak kesalahan tang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status