Keesokan harinya, Andini tidak bertugas. Dia pun tinggal di kediaman, terus menemani Yinara.
Mungkin karena berada di lingkungan baru yang asing, tatapan Yinara kadang memancarkan rasa takut. Namun, setidaknya dia tahu bahwa Andini adalah orang baik. Karena itu, saat berada di sisi Andini, Yinara selalu terlihat nyaman.
Mereka duduk di bawah pohon bunga osmanthus. Yinara memegang kue yang diberikan oleh Laras, bibirnya tersenyum tipis. Dia mendongak menatap ranting-ranting penuh bunga di atasnya dengan ekspresi tenang.
Mungkin demi menghindari kecurigaan, kemarin Kalingga tidak menemui Yinara saat datang. Kini saat Andini melihat Yinara yang seperti ini dan mengingat kembali seperti apa yang digambarkan oleh Kalingga sebelumnya, dia pun berpikir, tidak heran dulu Kalingga bisa menyukainya.
Namun, pemikiran ini membuatnya semakin bingung. Jika hubungan mereka begitu baik dulu, kenapa Yinara meracuni Kalingga?
Namun, Andini tidak terburu-buru. Dia akan menunggu hingga Yinara benar-benar