"Wah, nggak bisa dibiarin ini! Jangan biarkan pelakor merajalela di kampung kita. Benar nggak ibu-ibu?"
"Iya betul, ayo kita hajar saja itu pelakor. Jangan biarkan dia merdeka di kampung kita!" ujar Mpok Ipeh dengan api yang berkobar.
"Huuu dasar pelakor!"
Ibu-ibu menyoraki Anita, ada yang melemparkan telur busuk ke arah Anita, ada juga yang tidak segan-segan meremas payudara milik Anita hingga membuat perempuan itu menjerit karena kesakitan.
"Aargh! Lepaskan! Saya bukan pelakor!"
"Mana ada maling ngaku! Lanjut ibu-ibu!"
Anita dihajar ibu-ibu kampung habis-habisan. Ada yang menjambak, ada yang melempar tepung yang sudah dibungkus per kilo tepat ke kepala Anita. Ada juga yang menampar pipi milik Anita.
Yang lebih ekstrim, ada juga yang memasukkan bubuk cabai ke dalam daster Anita.
Anita pun menangis, ia meminta para ibu-ibu berhenti, namun tidak ada satu pun yang berhenti dengan aksinya. Anita sudah seperti adonan donat yang gagal ngembang.
Laura yang melihatnya pun miris dengan a