Ferry memang tidak seperti Bre yang sanggup menghabiskan ber pak-pak rokok ketika sedang stres. Lelaki itu kalau sedih hanya duduk diam. Kalau dulu dilampiaskan dengan minuman keras. Namun setelah pernah sakit liver, Ferry tidak berani menyentuh benda haram itu lagi.
"Kamu percaya dengan apa yang diomongkan Agatha?" Ferry mengalihkan pertanyaan.
"Apa salahnya coba mempercayainya, Mas. Mungkin juga dia sudah berubah, seperti pengakuannya padaku waktu itu."
"Yang dibongkar rahasianya itu adalah keluarganya sendiri, Bre. Apa mungkin dia ingin bisnis keluarganya hancur?"
Dua kakak beradik itu saling pandang. Benar juga yang dikatakan Ferry. Agatha yang terbiasa hidup serba mewah berkecukupan, apa sanggup melihat bisnis keluarganya hancur. Apa ini hanya sekedar jebakan? Balas dendam karena wanita itu pernah diabaikan olehnya.
"Coba kamu cari info yang detail dulu. Aku takut kamu salah ngasih informasi ke Alan atau pun Adi. Kamu bisa menggorek keterangan dari orang lain."
"Aku nggak tahu ma